38 - Danger

36.4K 5.3K 6.4K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

♪ 𝘾𝙪𝙥𝙞𝙙 𝙏𝙬𝙞𝙣 𝙑𝙚𝙧𝙨𝙞𝙤𝙣 (𝙨𝙥𝙚𝙚𝙙 𝙪𝙥) - 𝙁𝙞𝙛𝙩𝙮 𝙁𝙞𝙛𝙩𝙮

❤︎❤︎❤︎

Banyak hal yang terjadi setelah Caka menunjukkan kepemilikannya secara gamblang di hadapan Alana. Gadis itu beberapa mendapat sikap intimidasi saat dia dekat dengan lelaki lain, termasuk Alvarez sekali pun. Caka bersikap sangat ketat terhadapnya, Alana disuruh melapor setiap kegiatan, ingin tahu apa yang Alana lakukan di mana pun dan kapan pun.

Alana tidak merasa keberatan meski kadang dia merasa kesulitan karenanya. Di lain sisi Alana juga melihat ketakutan Caka. Dia tidak pernah tenang jika Alana lupa mengabari, dan berujung mendapatinya mondar-mandir panik di depan gerbang rumah Alana sekadar menunggu Alana pulang atau keluar menemui Caka. Seperti saat ini.

Alana baru pulang dari berkunjung rumah Alvarez. Di antara banyak kejadian, Alvarez sedang mengalami kesulitan. Zea pergi, kekasih Alvarez itu menghilang entah ke mana setelah banyak kekacauan yang terjadi sampai membuat Alvarez ikut berantakan juga. Chrisa meminta bantuan Alana untuk menemani Alvarez, meski percuma saja. Alvarez tidak menggubris kehadirannya karena dia hanya bisa membaringkan diri seraya menatap kosong ke depan. Bahkan Alvarez sudah tidak masuk sekolah hampir dua bulan lamanya karena kondisi mental dan fisiknya.

Baru turun dari mobil, Caka langsung menghampiri Alana dan memeluknya begitu erat. "Ke mana aja? Kenapa HP lo mati?" tanya Caka, suaranya sedikit gemetar.

"Kak Caka dari kapan di depan rumah aku?" tanya Alana balik.

Caka meremas lengan Alana dan mendorongnya guna memberi jarak. Ia menatap kedua mata Alana dalam, "Jawab gue! Dari mana? Jangan mengalihkan pembicaraan," desak Caka.

"Aku dari rumah Kak Alvarez, Kak."

"Ngapain? Kenapa nggak izin gue dulu! Gue bisa temenin lo ke sana! Lagi HP lo mati, ada siapa aja di sana?" sentak Caka secara tidak sadar.

"Nggak ada siapa-siapa. Aku disuruh Bunda buat temenin Kak Alvarez. Tahu sendiri kondisi dia gimana semenjak Zea pergi. HP aku ketinggalan, dan lupa dicas makanya mati. Aku nggak bawa HP. Maaf, Kak."

"Lo nggak bohong, kan, Lan?"

"Kalau nggak percaya kamu bisa tanya Kak Alvarez. Meskipun aku nggak yakin dia bakal angkat telepon karena kondisinya saat ini."

Alana melepas cengkeraman tangan Caka pada lengannya karena mulai terasa linu dan sakit. Alana mendekati Caka, mengangkat satu tangannya untuk menangkup pipi lelaki itu. Alana memberikan senyum hangatnya, "Kak, aku nggak bakalan macam-macam. Entah harus berapa kali aku ngomong dan yakinkan kamu hal ini. Tapi aku nggak bakalan bosan bilang."

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang