60 - Saran

19.4K 4.2K 1.1K
                                    

Next 3K votes, jadi jangan lupa votes dulu ya 🫶🏻Komen terserah deh, yg penting di setiap paragraf biar gemoy 🦋🍓☁️🩷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next 3K votes, jadi jangan lupa votes dulu ya 🫶🏻
Komen terserah deh, yg penting di setiap paragraf biar gemoy 🦋🍓☁️🩷

Maaf kalo ada typo ya, ini belum aku edit dan koreksi ulang. Happy reading~

❤︎❤︎❤︎

Setelah pertengkarannya dengan Alana, Caka tidak terlihat batang hidungnya. Dia seperti ditelan bumi. Seminggu lalu hanya meninggalkan sebuah pesan di group ABC kalau dia titip absen karena akan sangat sibuk. Tidak lupa juga meminta tolong kepada Bilal dan Alvarez membayar joki agar tugas-tugasnya selesai selama dia tidak bisa mengikuti kuliah. Saat Bilal bertanya Caka hendak ke mana, Caka keburu tidak aktif lagi.

Siang itu terik matahari sangat menyengat. Padahal beberapa hari lalu masih rutin hujan. Bilal menyeruput es jeruk seorang diri di kantin.

"Gue kesepian," keluh Bilal bicara sendiri.

Dia meraba saku jaketnya untuk mengambil ponsel. Segera dia menghubungi Aisyah kekasihnya. Seperti biasa Aisyah selalu fast respon, "Halo, Beb."

"Iya kenapa, Beb? Tumben telepon?" balas Aisyah.

"Sibuk nggak? Aku lagi senggang. Mau mampir fakultas kamu, Beb."

"Ke sini aja. Aku lagi sama Alana di kantin. Baru mau pesan bakmie. Kamu mau?"

"MAUUU!!! On the way ke fakultas kamu beb!"

"Oke aku tunggu."

Bilal tersenyum sumringah. Ia tidak jadi kesepian. Segera Bilal bergegas pergi dari kantin fakultasnya untuk menuju kantin fakultas Aisyah dan Alana.

❤︎❤︎❤︎

Caka melirik tribun yang banyak sekali penonton. Ia sudah siap dengan kostum rider-nya. Sebentar lagi pertandingan akan dimulai. Harusnya Alana duduk di salah satu kursi paling depan tribun yang sudah dia siapkan. Sayang sekali karena mereka sedang bertengkar hebat.

Sudah satu minggu Caka menuruti mau Alana. Kebetulan sekali Caka harus ke luar kota untuk bertanding. Seminggu terakhir setelah pertengkaran itu Caka sibuk menyiapkan pertandingan. Dia sama sekali tidak aktif sosial media atau Whatsapp.

Rasanya susah melakukan hal itu selama satu minggu terakhir. Sementara setiap pagi Caka selalu menghubungi Alana sekadar mengucapkan selama pagi.

Asik melamun, Caka tersadar saat pundaknya ditabrak secara sengaja oleh seorang rider. Caka menatap rider tersebut heran. Smirk ditunjukkan kepada Caka, mata rider tersebut memperhatikan Caka dari atas sampai bawah meremehkan.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang