3

373K 8.5K 168
                                    

Linka mengeliat merasakan seluruh badannya remuk, menatap sekeliling kamar besar milik Naraka. Ia merasakan tubuhnya yang masih naked dan hanya tertutup selimut tebal milik pemuda itu.

Ingatan tentang adegan persetubuhan mereka terus berputar dalam kepala Linka. Ia sudah tak suci lagi, entah bagaimana kedepannya ia sudah tidak bisa menebak. Terikat dengan iblis berwajah malaikat seperti Naraka adalah sebuah kutukan.

Pria bengis tak berperasaan itu tak akan mudah melepas apa yang sudah diklaim sebagai mainannya. Sekarang Linka sudah masuk dalam lingkaran kehidupan pria itu. Air matanya meluruh meratapi kesialan nasibnya. Ia ingin pergi ke kamar mandi tapi tubuhnya lelah sekali, seolah ia baru saja mengikuti lomba lari maraton.

Ia mencoba bersandar pada kepala ranjang sambil memegang selimut pada dadanya agar tidak melorot. Melihat sekeliling dan tidak menemukan seragamnya. Merutuki dirinya yang sempat menikmati hal menjijikan yang sialnya terasa nikmat dalam bersamaan.

Sudah ia tak bisa terus begini, dirinya harus pulang. Meski tak akan ada siapapun yang mencarinya ia merindukan kasur kecil dalam rumahnya daripada ranjang empuk dan mahal milik Naraka.

Linka mencoba berdiri tertatih menuju kamar mandi dengan membawa selimut tersebut lalu melepasnya saat didepan pintu. Linka masuk ke dalam dan menemukan kamar mandi sekelas hotel bintang lima. Tanpa menunda ia menyalakan shower membersihkan dirinya dari sisa percintaan yang menjijikan. Menggosok badannya dengan sabun hingga memerah. Naraka memberi ruam-ruam yang lumayan banyak pada leher dan dada Linka. Ia terlihat seperti jalang yang baru saja melayani pelanggan.

"Kamu menjijikan Linka. Apa yang orang lain pikirkan tentangmu wanita menjijikan yang hanya pasrah dalam kungkungan Naraka" air mata kembali meluruh meski tangannya terus menyeka. Ia tak boleh menangis hanya karna pria bastard seperti Naraka.

Selesai dengan urusannya ia keluar dan menemukan sebuah paper bag disana. Entah sejak kapan benda itu berada, ia membuka dan terdapat pakaian wanita. Kemudian memakainya tanpa permisi. Sudah tidak ada waktu untuk bertingkah sopan atau bertanya bukan. Ia butuh kain untuk membungkus badannya.

Kini ia sudah memakai sebuah dress pendek diatas lutut.

Ia keluar dari kamar Naraka, lalu berjalan menuruni tangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia keluar dari kamar Naraka, lalu berjalan menuruni tangga.

"Nona silahkan makan terlebih dahulu" ucap seorang maid, karna memakai seragam seorang pelayan. Yang ia perkirakan usianya 25 tahun mungkin.

"Aku akan pulang"

"Maaf nona, anda dilarang keluar dari mansion ini tanpa persetujuan tuan muda" ucapnya

Linka mendesah, ia ingin pulang. "Mari saya antar ke meja makan"

Linka akhirnya menurut ia memerlukan makan, ia tak akan bodoh dengan menyiksa dirinya sendiri.

Berbagai macam masakan. Ia menatap heran, sebanyak ini masakan hanya dia yang akan makan. Linka duduk di kursi kanan bagian ujung. Seorang maid dengan segera mengambilkan makan.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now