13

221K 7.6K 512
                                    

Naraka duduk termenung di dalam perpustakaan yang merangkap sebagai ruang kerjanya. Ya ruangan yang biasa ia gunakan untuk bertemu dan membahas masalah atau misi poseidon.

Memikirkan Linka, kenapa ia harus serepot itu peduli terhadap Linka. Padahal biasanya ia akan langsung membuang korbannya setelah puas bermain.

Naraka berjalan keluar membawa kunci mobilnya, setelah mengirim pesan tadi, ia segera menjalankan mobilnya menuju tempat balapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naraka berjalan keluar membawa kunci mobilnya, setelah mengirim pesan tadi, ia segera menjalankan mobilnya menuju tempat balapan.

Pikirannya harus dijernihkan dengan cara ikut balapan. Saat mobilnya memasuki arena semua sudah riuh, berbagai pemuda dari geng yang berbeda tengah berkumpul untuk menyaksikan balapan malam ini.

Naraka turun dari mobil menuju ketiga sahabatnya.

"Udah?"

"Udah gue daftarin" balas Elios yang mengerti maksud Naraka.

"Bagus"

"Lo ada masalah" tanya Bryan lagi, ya satu sahabatnya paling peka dan selalu hafal dengan tabiat masing-masing.

"Gak"

"Linka right?"

Naraka hanya bergeming tak menyangkal dan tak membenarkan dan Bryan langsung paham.

"Minum dulu biar adem" Jovan menyerahkan minum dingin pada ketiganya. Hey mereka akan beradu spot jantung saat balapan meski sudah tau siapa yang menang kalau bukan Naraka.

"Thanks"

Suara pengumuman kalau balapan akan segera dimulai Naraka segera berlalu menuju mobilnya.

"Lo pasti menang kali ini" ucap Elios yakin

"Lo udah tau hasilnya" balas Naraka yang berjalan menuju mobil.

Mereka hanya menggeleng melihat tingkah Naraka ketika sedang berperang dengan pikirannya. Pemuda itu akan mencari pelampiasan seperti balapan.

Mobil Naraka bersebelahan dengan geng Black Devil. Kaca terbuka memperlihatkan bahwa sang ketua Black Devil yang ikut andil kali ini.

"Lihat siapa yang ikut balapan malam ini" kekeh Alran ketua Black Devil.

"Lo takut"balas Naraka menatap dingin.

"Mau taruhan" tawar Alran

"Gak, lo kira gue bocah pake taruhan" balas Narak tak minat, ia hanya ingin balapan untuk menjernihkan pikirannya dan bukan balapan untuk taruhan.

"Takut" Alran menatap remeh karna tawarannya tak diterima. Ia ingin menyulut kemarahan Naraka.

"Bacot"

"Gue denger lo punya mainan baru, gimana kalo lo kalah balapan mainan lo kasih ke gue" Alran mendengar desas desus tentang Naraka yang mempunyai cewe mainan yang cukup membuat pemuda itu membunuh beberapa siswa. Alran suka mendengar barang berharga milik Naraka, ia ingin memiliki hal yang Naraka anggap berharga dan membuat pemuda itu menggila.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now