21

174K 7.3K 453
                                    

"Udah siap?" Tanya Naraka

Linka menatap lagi tampilannya di kaca kemudian beralih pada Naraka yang tengah bersandar di daun pintu.

Linka menatap lagi tampilannya di kaca kemudian beralih pada Naraka yang tengah bersandar di daun pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus gak?"

"Bagus, cantik kok" balas Naraka karna memang Linka mau memakai pakaian apapun akan terlihat cantik, apalagi kalo gak pakai baju.

"Gak ikhlas banget bilangnya" kesal Linka kenapa ia tiba-tiba menjadi sangat kesal dan mudah marah.

"Siapa yang gak ikhlas coba, lihat wajahku" Naraka mendekatkan wajahnya kearah Linka. Pemuda itu telah merubah panggilan mereka menjadi aku-kamu. Yakali didepan anaknya nanti masih bilang lo mau kemana.

"Aku keliatan gendutan ya pake ini?" Kembali Linka melempar pertanyaan mengalihkan wajahnya dari Naraka karna malu.

Ingat Naraka ini pertanyaan jebakan. Naraka sempat merasa panik, papanya saja saat mendapat pertanyaan jebakan seperti ini bisa memicu perang dunia hingga papanya tidur di luar rumah.

"Engga, masih keliatan kayak kemarin. Cantik gak berubah"

"Bohong banget"

Tuhkan salah lagi, dia jujur salah apalagi dia bohong. Naraka memilih berjalan mendekat memeluk Linka yang terlihat akan merajuk.

"Jangan marah, nanti cantiknya hilang kalo marah terus. Mau kamu gendutpun aku tetep sayang sama kamu. Bukannya bagus kalo kamu gendutan jadi aku gak sia-sia ngasih makannya dan babynya juga jadi sehat nanti" bujuk Naraka. Linka bisa melihat pantulan tubuh mereka berdua. Naraka sangat manis saat ini, jika terus begini hatinya pasti tak kuat.

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian, ayo berangkat keburu nanti tutup tokonya" bohong Naraka. Ia hanya tak ingin terus berdebat dan memperpanjang masalah.

"Ya udah deh, tapi beneran baguskan? Aku gak malu-maluin kalo sama kamu?"

"Bagus sayang, udah siapa yang malu coba" Naraka dengan segera menggandeng Linka, lengannya melingkar di pinggang pemuda itu. Ahh Naraka suka melihat Linka mode manja begini, ia jadi merasa sangat berguna dan berharga.

Mereka memasuki mobil yang telah disiapkan, mobil melaju meninggalkan kediamannya.

Jemari mereka saling bertaut. Naraka sama sekali tak ingin melepas pegangan tersebut. Sesekali membawa punggung tangan Linka kearah bibirnya untuk dicium. Membuat Linka menjadi malu. Dia belum pernah diperlakukan seistimewa ini, Naraka orang pertama pria pertama yang menyakiti dan memperlakukannya layaknya ratu.

🍁🍁🍁

Mereka memasuki toko perhiasan, Naraka mendekat bersama Linka yang setia melingkarkan tangannya di lengan Naraka.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Saya ingin mengambil pesanan cincin atas nama Naraka Zirion Sadr"

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now