48

54.4K 3.3K 548
                                    

Flashback on

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback on

Linka baru saja mengantar Naraka keluar didepan rumah. Senyum yang semula mengembang saat mengantar pemuda tersebut langsung hilang.

Kakinya melangkah kembali menuju meja makan, ia akan memakan sarapan yang entah bisa ia temui lagi atau tidak. Setelah dirasa kenyang ia pergi menuju kamar mereka di lantai dua.

Menatap sekeliling meneliti setiap sudut yang akan ia tinggalkan. Jika ditanya mengapa, Linka sudah hampir seminggu ini mendapat bisikan yang menyeramkan dan setiap kali matanya menatap cermin. Adegan dimana potret dirinya berdarah dan tercabik terus berputar menertawakannya.

Ia mencoba bertahan namun puncaknya tadi pagi setelah ia bangun tidur. Ia merasa seolah energinya terserap, obat-obatan yang ia dapat tak menghalau rasa sakitnya kecuali obat tidur. Maka ia berjalan menuju laci meja riasnya, menggenggam satu botol obat tidur yang masih tersisa banyak.

Naraka tadi pagi adalah masakan terakhirnya, masakan spesial darinya. Ia sengaja bertingkah baik-baik saja agar pemuda itu tak berpikir hal buruk. Namun ia tak bisa bohong jika dirinya tak tahan lagi. Ia sudah tak berpikir jernih dan panjang.

Matanya menyorot pada kaca didepannya. Kembali bayangan serta suara untuk menyuruhnya bunuh diri.

'Ayo mati Linka.'

'Bukankah dengan kematian mu penebusan dosa pada Hiero akan lunas?'

'Sayang, bukannya kamu sayang sama sekali dengan Hiero. Kenapa kamu tidak menyusul ke surga bersamanya.'

'Linka, kamu berdosa. Kamu bersalah atas kematian Hiero.'

'Kebodohan mu adalah penyebab bayi tak berdosa itu mati.'

'Kesedihan Naraka adalah kesalahanmu.'

'Ayo minum obat pada botol itu hingga habis. Maka ketenangan akan kamu dapatkan.'

'Atau aku akan menjadi bayangan kematian mu setiap menatap cermin.'

Bayangan dirinya tertawa dengan kencang, memenuhi kepala Linka. Lalu kembali adegan berdarah menjadi tontonannya hari ini.

"Enggak aku gak salah." Teriak Linka.

Namun dengungan untuk menyuruhnya mati terus berdengung. Linka sampai menutup telinganya agar suara jeritan itu hilang.

"Maafin mommy Hiero." Gumam Linka.

'Mati Linka, untuk penebusan dosa mu. Kamu harus bunuh diri.'

'Ayo minum obat itu.' perintah bayangan tersebut.

Linka dengan gemetar mulai membuka tutup botol tersebut. Menuangkan pil yang masih banyak pada tangannya. Matanya sudah kosong, ia meraih gelas didepannya.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now