29

115K 5.8K 308
                                    

Linka dengan baju seragamnya yang kedodoran, kini usia kehamilannya memasuki 8 minggu dan perutnya sudah sedikit membuncit.

Hari senin, upacara yang sangat membosankan. Meski sejak awal Naraka sudah meminta agar Linka berada di uks untuk beristirahat namun wanita tersebut tetap memaksa agar ikut upacara.

Seperti sekarang lihatlah Naraka sejak tadi masih saja membujuknya agar tak ikut upacara.

"Di uks aja ya, kamu gak perlu ikut upacara nanti aku temenin" ucap Naraka.

"Itu maunya kamu yang bolos upacara. Kalo takut aku kenapa-kenapa ya kamu ikut upacara jagain aku" balas Linka.

"Tapi sayang..."

"APA...." Bentak Linka yang jengah membuat Naraka bungkam. Hey apakah ia sekarang menjadi suami-suami takut istri seperti Kelvan.

Untung mereka berada di lorong belakang yang tak ramai, 10 menit lagi upacara akan dimulai dan Naraka masih menahan Linka agar di uks saja. Hei ia juga ingin berperan sebagai papa yang baik bukan.

"Sayang, please pikirin diri kamu dan baby" ucap Naraka tangannya terulur mengusap perut Linka sebentar.

"Tapi... Sebentar lagi aku juga home schooling, aku mau menikmati masa terakhir sekolah. Boleh ya?" Bujuk Linka. Masa sma nya juga akan segera berakhir bukan. Naraka akhirnya mengalah ia juga tak tega melihat Linka bersedih.

"Kalo ada apa-apa bilang oke. Kalo capek juga buruan ke belakang biar dianter ke uks" perintah Naraka.

"Iya sayang udah byee" Linka mengecup pipi Naraka kemudian berjalan menjauh.

Apa yang terjadi dengan Naraka saat ini hanya mematung, karna jarang sekali Linka memulai duluan dan sekarang wanitanya menciumnya dulu. Meski hanya di pipi tapi Naraka memastikan Linka akan menciumnya duluan di bibir.

Tangannya mengepal memukul udara sambil berkata yes yes yes. Udahlah author lelah melihat Naraka mode alay. Kalian bayangin aja kelakuan Naraka saat ini. Bersorak gembira dengan tangan yang mengepal untung saja koridor belakang sekolah sepi jadi tak banyak yang melihat kelakuan badboy kakap yang salting.

Setelah puas ia kembali dalam mode cool coolnya.

Naraka melangkah memasuki lapangan, puluhan pasang mata menatap pemuda tersebut. Ini adalah fenomena langkah melihat Naraka mengikuti upacara. Sementara sosok yang menjadi bahan perhatian hanya berjalan acuh menuju barisan. Ia berdiri disamping Jovan yang entah sejak kapan sudah disana.

Dari arah pandangan ini ia bisa melihat Linka yang berada tak jauh darinya. Barisan kelas yang berdampingan cukup menguntungkan Naraka.

Upacara berlangsung dengan tenang, hari ini cukup panas membuat Naraka menjadi khawatir dengan Linka, berulang kali melirik wanitanya takut-takut ia jatuh pingsan. Ia mengumpat beberapa kali dalam hatinya karna durasi upacara yang sangat lama.

Ya wajar lama orang lo juga baru sekali ini ikut upacara, ini kenapa gue ikut bacot disini coba. _author

Akhirnya upacara selesai Naraka menghembuskan nafasnya lega. Ia mencari Linka yang tertelan lautan manusia. Kenapa wanitanya cepat sekali pergi dan menghilang.

"Lo gak balik ke kelas?" Tanya Elios yang menepuk bahu Naraka.

"Lo duluan aja. Gue mau lihat Linka dulu" balasnya berlalu.

Bahu Elios memberat dan menemukan pelakunya adalah Jovan yang ikut menatap kepergian Naraka.

"Jangan ngomong sama orang bucin, susah. Bakal dungu dia" celetuk Jovan.

Naraka menemukan Linka yang tengah duduk dengan Grizella, matanya menajam saat menemukan siswa yang berjongkok didepan Linka memberikan air mineral.

'Wah macam-macam ni bocah ingusan mau nikung gue' batin Naraka

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now