18

193K 8.2K 557
                                    

Hidup memang tak pernah berjalan sesuai rencana. Ada saja krikil bahkan ketakutan yang sering menghantui manusia hingga berhenti melangkah. Berkata memang mudah namun untuk melakukannya butuh banyak keberanian.

Disebuah kamar terdapat dua anak manusia yang saling berpelukan. Ranjang yang luas tak berfungsi, mereka semakin merapatkan diri masing-masing. Meski malam telah berlalu berganti pagi mereka masih enggan untuk bangun dan melakukan aktivitas selanjutnya.

Linka yang berada dalam pelukan Naraka semakin menenggelamkan diri, mengusap wajahnya di dada pemuda itu. Naraka mengerjapkan mata sedikit terusik dengan tindakan Linka, pemuda itu memang mudah terjaga hanya karna hal-hal kecil. Ia melihat Linka yang masih nyaman dalam dekapannya.

Tangannya menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Linka. Tanpa sadar senyumnya mengembang, memandang paras yang entah sejak kapan menjadi candunya.

Cupp

Naraka kembali mencuri kecupan di dahi Linka. Mencium wangi melon yang juga menjadi favoritnya.

"Wake up sweetheart"

Naraka mengusap pipi Linka membangunkannya dengan lembut. Sepertinya Naraka akan segera menjadi seperti Kelvan yang bucin dengan pasangannya.

Bukannya bangun Linka malah semakin tenggelam mengeratkan diri pada badan Naraka.

"Gue tau emang nyaman meluk badan gue, tapi lo butuh nutrisi dan calon anak kita butuh ke dokter untuk periksa kandungan" ucap Naraka.

"Mmmmm aku... masih... ngantuk...." Balas Linka dengan mata yang masih terpejam.

"5 menit lagi yaa" lanjut Linka.

"Lima menit gak lebih" balas Naraka

Naraka memilih mengalah ia membiarkan Linka agar kembali tertidur. Sementara dirinya kembali pada kegiatan mengamati wajah Linka, kenapa baru sekarang ia menyadari bahwa Linka sangat manis.

Nafas Linka kembali teratur, lengan Naraka yang menjadi bantal Linka terasa keram sejak tadi namun pemuda itu tak tega mengusik Linka.

Sudah lima menit berlalu namun Linka tak kunjung bangun, Naraka kembali mencoba membangunkan Linka namun tak bergeming.

"Masih ngantuk hmm?"

Linka hanya mengangguk, ia benar sangat mengantuk. Tapi Naraka harus membangunkan Linka agar bangun makan dan mereka harus ke rumah sakit karna ia sudah membuat janji dengan dokter kandungan.

Akhirnya ia membopong Linka menuju kamar mandi, menggendongnya koala dan Linka hanya mengeratkan pegangannya. Meletakkan kepalanya di ceruk leher Naraka.

Naraka meletakkan Linka dipinggir wastafel, mengambil handuk kecil lalu membasahinya dengan air hangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naraka meletakkan Linka dipinggir wastafel, mengambil handuk kecil lalu membasahinya dengan air hangat. Mengusap dengan perlahan pada wajah Linka.

Kemudian mengambil sikat gigi dan pasta gigi, memberi Linka segelas air agar berkumur.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now