34

84.6K 4.6K 293
                                    

"Raka, makasih lo udah nolongin gue." Gumamnya dibalik punggung pemuda itu.

Detak jantung Naraka bergemuruh dengan cepat ia ingat suara yang sudah lama tak dirinya dengar.

Naraka segera mengambil kewarasannya ia menyentak lengan yang melingkar di perutnya. Namun dengan cepat wanita tersebut menghadang didepan tubuh Naraka.

"Minggir sebelum gue kasar sama lo." Geram Naraka menatap wajah wanita yang berada didepannya.

"Raka lo gak kangen sama gue?"

"Minggir." Naraka menghempas wanita tersebut hingga hampir jatuh, namun ia baru akan pergi saat sebuah jarum yang menancap di lehernya Naraka menatap sosok dibaliknya yang semakin membuatnya geram.

"Wanita sialan."

Lalu pandangannya berubah menggelap, wanita yang menjadi pelaku tersebut hanya tersenyum miring. "Hoh andai lo bisa kerja sama gue gak perlu susah susah buang obat bius."

"Cepet lo sini, gue mau semua cepet beres." Sembur wanita tadi.

"Sabar honey, semua harus dikerjakan secara aman dan perlahan." Balas pemuda yang sejak tadi hanya menonton, ia mengecup bibir wanita tersebut kemudian membawa tubuh Naraka kearah mobil pemuda tadi.

"Sialan lo." Wanita tersebut mengusap kasar bibirnya. Ingin segera menyelesaikan urusannya dengan pemuda gila barusan.

_________

Linka mengerjapkan mata, ia menatap sekitar dan ternyata kosong. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari tapi Naraka belum juga terlihat batang hidungnya.

Biasanya pemuda itu akan tidur disebelahnya. Linka memilih bangun berjalan keluar menuju dapur, perutnya perlu diisi makanan.

Linka mengambil dua buah sosis jumbo kemudian memotongnya miring, tangannya menuang minyak goreng dalam teflon lalu memasukkan sosis tadi setelah masak ia meletakkan pada piring yang telah diberi nasi. Menuang banyak saos pedas diatasnya. Mumpung Naraka tak ada di rumah ia bisa memakan makanan pedas tersebut.

Ia membawa makanan tadi ke depan tv, menyalakan salah satu film dari negara penghasil cogan alias korea selatan. Bercerita tentang salah satu karyawan perusahaan makanan yang menyamar menjadi temannya yang menolak kencan buta yang diatur oleh papanya. Tanpa diduga ternyata pria tersebut adalah ceo baru dari perusahaannya, kalian bisa menebak sendiri judul kdramanya.

Linka menyendok makanannya hingga tersisa setengah, tangannya baru saja akan meraih gelas hingga.

Pyarrr.....

Jantungnya berdetak kencang, ia yang tadi berniat mengambil gelas malah gelas tersebut tersenggol, pantas saja dulu Naraka menyebutnya ceroboh. Ia baru akan memunguti gelas tersebut hingga suara salah satu maid menahannya.

"Biar saya saja nona." Maid yang tidak berseragam tersebut menghampiri Linka dengan alat pembersih. Linka tersenyum tak enak dia mengganggu maid yang beristirahat.

"Maafin aku ya, kamu jadi repot dan ganggu tidurnya." Linka kembali pada posisi duduknya di sofa.

"Sudah tugas saya nona. Kebetulan tadi saya terbangun jadi sama sekali tidak mengganggu." Setelah membersihkan pecahan beling tadi maid kembali datang dengan gelas baru berisi air.

"Makasih. Kamu bisa kembali istirahat sekali lagi maaf." Ucap Linka. Ia meneguk minuman tadi, ia sudah tak berselera makan, perasaannya kembali tak nyaman ia memilih membereskan alat makannya kemudian kembali ke kamar dilantai dua.

Ia berjalan menuju jendela kamar kemudian membukanya menikmati semilir angin fajar ditambah jika beruntung ia bisa melihat matahari terbit.

Linka duduk termenung setelah membawa sebuah bantal. Ia menatap kearah luar mansion yang sepi, masih dini hari dan para pekerja baru akan memulai aktivitas pukul 5 pagi.

Naraka's (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang