19

178K 7.6K 309
                                    

Kalian tau kehebohan apa yang terjadi pada pagi ini hingga menggemparkan seantero sekolah? Kedatangan Linka dan Naraka, bukan karna pemuda itu yang kembali menjadi bunglon namun Naraka yang datang bersama Linka tak hanya sampai disitu.

Pemuda itu menggandeng jemari Linka, sorotnya tak sedingin dulu yang ada kini hanya kelembutan meski didepan banyak orang ia masih terlihat cuek.

Naraka mengantar Linka hingga memasuki kelasnya.

"Gue ke kelas dulu, ntar istirahat gue jemput jangan keluar duluan"

Linka hanya mengangguk patuh, ais ia sudah cukup malu menjadi bahan perhatian bersama Naraka ditambah pemuda itu mengantarnya hingga ke depan kelas.

Pemuda itu pergi dan Linka buru-buru berjalan memasuki kelas, ia duduk di kursinya. Tak berselang lama Olivia dan Grizella datang, segera duduk di kursinya.

"Gimana?" Bisik Olivia karna Grizella memang belum tau.

"Positif"

Olivia pias, ia mengusap bahu Linka menguatkan.

"Ada apa? Keknya cuma gue yang telat info. Eh tadi beneran Naraka nganterin lo sampai kelas?"

"Iya dia yang nganter" balas Linka.

"Linka, are you okay?" Tanya Olivia.

"Aku baik, keknya aku cuma bisa sekolah 4 bulan lagi"

"Why? Apa jangan-jangan lo itu" tebak Grizella yang tak yakin

Linka mengangguk "Bener dan aku bakal nikah, kalian dateng ya"

"Lo dipaksakan, bilang ke gue jangan takut. Nanti Naraka yang gue cincang. Linka gue yang malang" ucap Grizella yang menggenggam tangan Linka. Ia ikut prihatin dengan keadaan Linka.

"Lo dipaksa ya? Bilang aja jangan takut masih ada kita" sahut Olivia

Linka bersyukur memiliki sahabat seperti mereka yang tak menghakiminya. Matanya memerah ahh hormon kehamilan memang membuatnya jadi lebih sensitif.

"Bener dia paksa lo" geram Grizella yang melihat Linka akan menangis, baru saja ia akan bangkit Linka segera menahan.

"Bukan, Naraka emang mau tanggung jawab dia mau berubah. Kita akan menikah, papa mamanya juga udah tau mereka baik sama aku" jelas Linka menghilangkan ke salah pahaman.

"Gue gak bisa maksa lo, gue tau dia juga butuh sosok papa. Kalo dia jahat lagi sama lo bilang ke kita" balas Grizella. Ia memang tak sepenuhnya percaya Naraka akan berubah. Bisa saja pemuda itu akan membual.

"Masih ada kita Linka lo ga sendiri" ucap Olivia.

"Aahhhh jadi melow, Linka sayang kalian" Linka merentangkan lengannya keduanya yang paham pun memeluk Linka. Menyalurkan kekuatannya. Meski masih banyak yang akan ditanyakan tapi nanti saja.

🍁🍁🍁🍁

Empat orang pemuda tengah berkumpul di rooftop, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bryan yang tengah membaca buku yah cuma pemuda itu yang paling waras. Sementara Jovan tengah bermain game dengan Elios. Sedangkan Naraka menatap ke arah bawah. Ia bersandar di pembatas rooftop.

Setelah puas Naraka memilih duduk disebelah Bryan. Mereka memang jarang masuk kelas, menurut mereka sudah cukup pintar tanpa belajar nilai mereka juga selalu memuaskan jadi dewan guru tak mempermasalahkan itu. Selama nilai mereka bagus dan memuaskan terserah mau ikut pelajaran atau tidak.

"Gue bakal nikah seminggu lagi sama Linka"

Brakkk

Buku dalam genggaman Bryan terlepas, Jovan dan Elios menganga tak percaya menatap Naraka.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now