45

56.2K 3.3K 93
                                    

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sesuai janji Naraka kini ia mendorong kursi roda istrinya menuju area pemakaman

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sesuai janji Naraka kini ia mendorong kursi roda istrinya menuju area pemakaman. Linka sudah memilin ujung bajunya berulang kali. Dadanya terus berdenyut sakit, langkah mereka semakin dekat dengan area rumah baru bayi kecilnya.

Dua anak manusia itu saling membisu menatap lurus kedepan, hingga kaki pemuda tersebut terhenti bersama dengan kursi roda wanitanya didepan sebuah makam baru.

Naraka berjongkok disamping Linka mensejajarkan tinggi mereka. Tangan pemuda itu terus menggenggam jemari istrinya. "Disini rumah baru baby H. Maaf aku gak izin kamu dulu saat ngasih dia nama." Naraka memandang mata Linka yang sudah memerah, bening berjatuhan tanpa permisi dengan segera Naraka mengusap pipi Linka.

Tangan pemuda itu terulur mengusap nisan yang masih baru tersebut.
"Namanya Hiero Zirion Sadr, Hiero yang artinya suci, dikembalikan dalam keadaan yang baik pula. Zirion Sadr nama keluarga kita. Seperti janji daddy padamu, sekarang daddy dateng sama mommy wanita yang hebat yang telah menjagamu beberapa bulan ini." Ucap Naraka memperkenalkan Linka dan sesuai janjinya pada Hiero ia datang bersama mommynya.

Linka tak bisa berkata-kata, semua kalimatnya tertahan diujung lidah. Hanya air mata yang menunjukkan betapa rapuhnya dirinya sekarang. Naraka masih setiap menunggu membiarkan Linka mengekspresikan kesedihannya, dipertemukan dalam keadaan beda alam merupakan hal yang menyakitkan. Setelah beberapa bulan sosok mungil tersebut berada sedekat nadi kini harus terpisah sejauh semesta.

Sunyi menerpa mereka hanya isakan Linka yang terdengar, Naraka selalu mencoba terlihat kuat didepan istrinya. Ia harus menjadi benteng bagi Linka tak mungkin menambah beban Linka menjadi banyak karna Naraka yang juga ikut hancur.

Tarikan nafas panjang terdengar, Linka mengusap pipinya lalu mencoba tersenyum dengan lebar. Namun hal itu menambah kesan menyedihkan.

"Hai sayang, maaf daddy sama mommy baru dateng. Hiero nama yang indah, daddy emang gak salah waktu nebak kamu pas didalam kandungan mommy adalah cowo hehe. Kamu pasti tampan kayak daddy atau cantik kayak mommy?" Ucap Linka dengan tawa garingnya.

Naraka ikut tersenyum dengan getir, Linka mencoba terlihat seceria mungkin didepan anaknya. Usapan tangan terus Linka terima, genggaman jemari keduanya yang mencoba saling menguatkan. Kedua orang tua muda tersebut tengah berada di titik terendah.

Naraka's (Revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora