chapter 03

2.4K 236 1
                                    

Mew tengah berada di ruangan besar miliknya.  Ruangan itu adalah ruangan CEO sebenarnya kursi yang saat ini dia duduki adalah milik ayahnya, karna ayahnya sedang melakukan kegiatan  pensiun dan  tengah liburan ke hawai.

Perusahaan besar itu berdiri di pusat kota bangkok, bangunan paling tinggi dari bangunan lain yang berjejeran
Terdiri dari 42 lantai,  dan ribuan karyawan, MSS. Corp sudah memiliki banyak cabang di mana²

Mew tengah mengotak atik laptop di atas mejanya,  saat ini dia hanya di sibukan dengan proyek pertamanya,  karna semenjak dia menggantikan ayahnya sementara dia hanya melanjutkan proyek ayahnya,  itu sebabnya dia berpikir untuk menghasilkan hasil kerjanya sendiri

"kou sibuk? "

Mew mendongkak untuk memastikan siapa yang masuk tanpa permisi ke ruanganya,  lantas dia kembali dengan laptopanya

"kou lagi, apa kou tidak tahu sopan santun "
Mew memang sudah tidak aneh lagi dengan kelakuan sahabatnya sekaligus asisten pribadinya itu

"mew kou seperti tidak mengenalku saja"

"aku tahu kamu off jumpol si wajah tidak tahu malu"

Off mengeryit, tapi kan dia memang tidak tahu malu apalagi saat berkencan di kantor dengan bawahanya.
Off berjalan menghampiri mew
Dan duduk di salah satu kursi di depan mew
"kou masih mengurus proyek cafe itu"

"heemmm,  aku ingin proyek ini berjalan lancar dan cepat waktuku tidak banyak"

Off yang mendengar jawaban mew hanya ber oh
Dia lantas melihat pundak mew yang menurun dan wajah yang tak fokus lagi dengan laptopnya
"ada apa kenapa kamu lesu? "

"ayahku akan segera memberikan warisanya padaku"

Off terkejut dan mendekat ke arah mew yang menatapnya aneh
"itu bagus. Lalu kenapa kamu lemes, kalo aku di posisi mu aku akan bahagia dan meneraktir sahabtku ke bar "

Mew memutar bola malas,  sahabatnya itu yang di pikiranya hanya bersenang senang saja
"tapi ayahku memberiku syarat off"

"oh yah,  syarat apa? "

"menikah.  Dia ingin aku segera menikah"

"lalu.  Kou tinggal menikah saja mew,,  lagipula usia mu sudah matang untuk menikah"

Ttakk

Mew. Memukul kepala off pelan dia jengah dengan pikiran dongkol off
"bagaiman aku bisa menikah kou tahu aku tidak pernah jatuh cinta apalgi berkencan"

off terlihat berfikir,
"kou tidak berniat menikahiku? "

Lagi. Mew kembali memukul  kepala off
"sialann,,  aku tidak berminat dengan mu"

Off memegang kepalanya yang di pukul dia prustasi dengan sahabat sekaligus bos nya ini, dia tampan,pintar,kaya dia akan mudah mendapat wanita untuk di nikahi.
Ah tapi off ingat mew penggila kerja dia pasti tidak akan menyia nyiakan waktunya untuk berkencan
"lalu kou akan melakukan apa"

Mew menghela nafas panjang
"aku tidak tahu tapi. Ibuku pasti tidak akan diam saja,  aku tidak tahu apa yang sedang dia rencanakan sepertinya aku hanya bisa menurut dengan apa yang akan terjadi nanti"

Off yang mendendengar ucapan mew merasa kasihan padanya,  dia tahu apa yang terjadi antara anak dan ibu itu
Mew sangat mengharagi ibunya dia anak penurut, off juga sering melihat ibu mew memukul mew alasanya pasti karna istri kedua tuan jong .
























:
:
:
Ini hari yang sulit bagi gulf,  dari semalam dia masih saja terus memikirkan penawaran dokter yang kemarin mengaku adalah direktur rumah sakit

Hahhhh
Gulf memegang tangan sang ibu, ini sudah pagi dan dia masih diam di posisinya Sembari mengelus tangan sang ibu.
Pandangan kosongnya selalu terarah ke depan sungguh dia ingin melihat keadaan sang ibu saat ini,  sudah hampir 5 tahun dirinya tidak melihat wajah sang ibu

Hikss
Dia menangis dalam diam jika ibunya sadar dia pasti akan bertanya mengapa gulf menangis!

Ceklek
Gulf segera menegakan tubuhnya mencoba mencari asal suara itu dengan pendengaranya

"phi bai. Kou kah itu"

Sosok itu berjalan terus ke arah tempat gulf duduk
"ini aku,  ny. Jong dokter bedah"

Direktur. Gulf sedikit kaget saat mendengar suara yang kemarin dia dengar,  mengapa nyonya itu mencarinya bukankah seharusnya gulf yang mencarinya

"a-ada apa dokter,"

"tentang penawaran yang aku berikan kemarin"

"s-saya belum memutuskan penawaran itu nyonya. beri saya waktu lagi"

"tapi ibumu harus segera di operasi,  setelah ku lihat hasil tes nya kondisinya  semakin memburuk"
Bohong.  Ya nyonya jong berbohong dia tahu pemuda itu akan menolak penawarannya dia tahu betul orang² seperti dia akan sulit di bujuk,  kecuali dengan ibunya,  fah membuat laporan palsu tentang kesehatan ibu gulf.
Tadi pagi sekali nyonya jong memeriksa ibu gulf dan hasilnya sangat mengejutkan

Kanker itu sudah menyebar ke seluruh saraf wanita paruh baya itu jikapun harus operasi itu akan tetap gulf, semua nya hanya perlu menunggu takdir tuhan

gulf tentu shok mendengar itu,  dia bingung dengan keputusannya jujur saja dia sedikit ragu

"t-tapi nyonya,,,,"

"itu keputusanmu jika kou tidak mau, kita tinggal menunggu takdir tuhan saja"

"b-baik saya setuju nyonya,  "

Fah tersenyum, 
"baiklah mari ikuti saya kita akan mendatangani kontraknya"

"nyonya.  Bolehkah saya bicara dulu dengan dokter bright"

Fah mengeryit, ada hubungan apa dokter itu dengan pemuda ini
Dokter bright memang yang menangani ibunya tapi apa harus pemuda itu mengatakan nya pada bright,  apa jangan² gulf akan memberitahu tentang kontrak itu.  Tidak siapapun tidak boleh ada yang tahu tentang kontraknya
"tidak,  dokter bright sedang di tugaskan ke london. "

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang