chapter 23

2.2K 191 3
                                    




Hari semakin petang,  mew sudah bersiap meninggalkan kantor.

Hingga suara panggilan telpon berdering dari ponselnya.

"ya ayah? "

"besok.  Temani aku ke rusia,  ada pertemuan penting dengan kolega besar di sana kou yang mengurus perusahaanku jadi kamu lebih tahu tentang perkembangan perusahaan,  "

Mew tidak ingin mengikuti ucapan sang ayah,  dia baru saja memulai kehidupan normalnya bagaimana bisa dia meninggalkan gulf juga.
"baik, ayah"
Sial. Dia tidak bisa menolak

"tunggu,  ada yang ingin ku bicarakan ini tentang cafe mu di phuket,  teman bisnisku mengatakan cafe itu tidak beroperasi lagi, "

"itu.... Benar.  Arm menghabiskan uang perusahaan jadi aku harus menggantinya,  bagaimanpun juga uang itu adalah gajih para karyawan, "

"hemmm,  bagaimana bisa arm mengendalikan perusahaan bukankah aku memberimu wewenang,  ?"

"dia membuat keonaran di sini,  dan saat itu aku juga ada urusan jadi,  aku kecolongan"

"kenapa kamu tidak menggunakan uang, pribadiku untuk menggantinya"

Ayahnya terdengar biasa saja mendengar putra haramnya,  menghamburkan uang perusahaan. Mew menghela nafas dia kesal kenapa ayahnya harus pilih kasih pada anak haram itu
"tidak ayah,  bagaiman pun itu karna kelalaianku,  lagipula cafe itu akan berjalan kembali setelah urusanku yang ini selesai"

"baiklah.  Aku tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan,  aku sudah memberimu tanggung jawab jika kou gagal maka arm yang akan mengambil alih posisimu"

Pip
Panggilan itu di tutup dari sebrang sana,
Mew memijat pelipisnya
Dia lantas pergi menuju parkiran perusahaan
Dia harus mendinginkan diri,  dan obatnya adalah kananya dia harus membelikan oleh² untuk istrinya

































*
Mew mencari sosok kana saat tiba di mension,  dia berjalan menuju tangga.
Namun langkahnya terhenti saat kepala pelayan menghampirinya

"tuan muda. Tadi nyonya besar datang beliau menemui tuan gulf,  setelah nyonya besar pergi saya melihat tuan gulf sedih dan mengurung diri di kamarnya"

Mew termenung,  dia takut.  Dia takut ibunya menyuruh gulf meninggalkannya
Mew yang tengah melamunpun.
Tersadar saat gulf menuruni tangga dengan pakaian rapih
Kemeja merah serta celana kasual putih,
Biasanya saat di mension kana hanya menggunakan kaos dan celana panjang
"kou mau kemana? "

Gulf menghentikan langkahnya di depan mew
"aku ada urusan phi,  jika kou lelah tidurlah lebih dulu. "

Tidak. Mew tidak percaya dia berpikir bahwa gulf akan pergi meninggalkannya
"tidak.  Aku tidak mengizinkanmu"

"aku hanya sebentar"

"kemana? "

"ke makam ibuku, aku merindukannya phi"

Mew membuka jasnya dan memberikannya pada kepala pelayan serta tas kerjanya
"aku akan ikut"

Gulf yang melihat tingkah mew,  hanya menghela nafas
"tidak phi kou pasti lelah,  earth bisa mengantarku"

"jika aku bilang, aku. ya aku yang akan mengantarmu gulf"

"baiklah"
































:
:
Gulf memeluk batu nisan itu,  dia mencoba menahan air matanya
Sakit sekali saat mengenang nasib hidupnya
Dia menemukan cintanya,  namun cinta Mereka harus menerima penolakan dari keluarga mew,
'ibu ini aku,  apa ibu sudah bertemu dengan ayah?  Tolong katakan padanya bahwa putranya merindukannya hiks,,, ibu,,, bolehkah aku menyerah?  Aku tidak bisa memeperjuangkan kebahagianku,
Phi mew,, dia adalah alasanku bertahan sekarang,  apa aku harus melepaskannya juga hiks'



Melihat gulf yang hanya menangis dan memeluk batu nisan di sampingnya.
Mew yakin bahwa ibunya mengatakan sesuatu yang menyakiti hati istrinya,
Mew sadar dia tidak bisa diam saja seperti ini dia tidak bisa menunggu sampai kontrak itu habis.
"sudahlah,,,, ayo kita pulang ini sudah malam"

Mew. Membantu gulf berdiri
Dan memapah gulf keluar dari area pemakaman.

Dia menjalankan mobilnya dengan pelan,  dia merasa sakit saat gulf yang hanya melihat ke luar mobil dengan tatapan kosong
"kana,,, kou ingin memakan sushi? "

"tidak phi,  aku ingin pulang"

"ah,,  mungkin kou ingin ke taman? "

Gulf terdiam sejenak
"bisakah kita pergi ke panti asuhan di dekat rumah sakit ayahmu? "

Mew berpikir sejenak,
"memangnya ada panti asuhan di sana"

"tentun phi,,  dulu aku adalah guru tutor yang sering di panggil untuk mengajar anak² di sana"

"ah,,,  baikalah"





TUna NEtra (MG)ENDWhere stories live. Discover now