chapter 32

2K 184 3
                                    

"tentu"























-
Gulf tengah duduk di sebuah taman di pinggir jalan,  ini sudah hampir gelap
Acara belanjanya juga sudah selesai
Namun kepala pelayan tiba² meninggalkan tasnya di pusat perbelanjaan,
Karena khawatir istri tuan mudanya kelelahan jadi sang bibi menyuruh gulf menunggu di taman itu

Sembari memakan hamburger nya gulf melihat ke area taman yang di hiasai lampu lampu cantik yang menyala,

Namun atensinya teralihkan pada pandangan sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan,  tak jauh dari tempatnya duduk,

Gulf seperti mengenal mobil itu, rasanya tak asing
Lantas dia berjalan perlahan ke arah mobil,
Langkahnya terhenti, dia bersembunyi di balik pohon besar di pinggir jalan

Pandangan itu sangat pulgar,
Seorang wanita tengah berciuman dengan seorang pria.
Gulf memfokuskan matanya,  dia seperti tahu kemeja abu² dengan bahu besar di balik wanita itu, pria itu terhalang oleh tubuh sang wanita.

Tapi gulf merasa tak asing,  dia terus mendekatkan dirinya dan memfokuskan pandanganya...

Namun seketika,  gulf menutup mulutnya dengan tanganya,  matanya memerah,,,  hatinya mencelos nyeri saat melihat jelas pria yang kini memejamkan matanya mencium leher gadis itu.



"p-phi m-mew,,,, "

Bagaikan di tusuk ribuan panah,,, 
Hati gulf mendadak nyeri amat kuat,
Mengapa dia harus melihat pemandangan menyedihkan ini di saat hatinya justru menahan rindu yang amat pada suaminya.

Gulf meneteskan air matanya,  rasanya dia ingin langsung menghampiri suaminya dan memukulnya,  lalu mengatakan bahwa 'aku sangat merindukanmu'
Namun bibirnya kelu,  bahkan tubuhnya melemas tak bisa bergerak.
Apa suaminya sudah melupakannya, atau suaminya memang tidak pernah mencintainya sampai semudah itu dia menemukan seorang wanita pengganti dirinya,  apa selama ini ucapan cinta suaminya hanya omong kosong semata persis seperti ucapan ibu mertuanya.

Gulf melemah,  tubuhnya meremang saat dia melihat kaca mobil itu perlahan tertutup, menyisahkan tangan mew yang menarik tengkuk gadis itu.

Yang sekarang ada di pikiran gulf,  adalah
Apa suaminya akan bercinta dengan gadis itu.

Tubuhnya merosot mendengar desahan keras wanita itu mencoba menahan isakan tangisnya dengan menutup mulutnya kuat,
Dia lemah,
Namun tiba² sosok pria menariknya dari sana.


Gulf, terperajat melihat sosok itu,  dia arm
Kenapa adik iparnya ada di sini,?
Arm membawa gulf ke area gang sempit tak jauh dari taman itu
"lepaskan aku"

Gulf menghempaskan tangan arm yang menggenggamnya kuat.
"aku tidak sengaja melihatmu yang menangis di dekat pohon besar itu,  sedang apa kamu di sana?  Bagaimana jika ada orang lain yang melihatmu dan berpikir bahwa kamu,  habis di perkosa"

Gulf memalingkan wajahnya,  apa arm tidak melihat mew di sana?

"semua orang mencarimu,  dan ternyata kou di sini,  apa yang kou lakukan di phuket? "

"bukan urusanmu aku akan pulang"
Tangan gulf di tahan oleh arm saat hendak berjalan
"dimana tempat tinggalmu,  aku akan mengantarmu"

"tidak perlu,  lepaskan aku"

Bukannnya melepaskan arm justru malah mendorong gulf ke tembok
"aku akan mengantarmu,  atau kou tidak akan pulang"

Apa apaan ini,  gulf mendecih tapi saat ini dia hanya ingin istirahat menenangkan pikirannya
"baiklah"









-
Gulf mencoba mengetuk pintu rumah itu,  rumahnya memang tidak jauh dari taman tadi.
Arm yang melihat rumah itu heran, inikan penginapan milik ayah jong

Pintu di buka menampilkan sosok kepala pelayan yang tengah cemas
"kana!!!  Kamu habis dari mana bibi tadi mencarimu di taman, bibi kira kamu sudah pulang itu sebabnya bibi kembali ke sini, kou tidak apa²?"

"aku tidak apa apa bibi"

"sykurlah,,,,,  tuan arm? "

Kepala pelayan terheran melihat tuan muda dari luna yang berdiri tak jauh dari gulf

gulf berbalik melihat arm di belakangnya
"aku sudah sampai kou bisa pergi sekarang"

Arm  mengangguk
"baiklah aku juga ada keperluan"

Melihat kepergian arm,  gulf segera berjalan melewati kepala pelayan yang melihat arm semakin menjauh
Saat ini gulf hanya ingin istirahat dan menenangkan hatinya.
Namun kejadian tadi sangat menyakitkan baginya
Sedari tadi gulf justru terus memeluk perutnya sembari menangis terisak
Dia mengingat suaminya yang bercinta di depan dirinya sendiri dan itu amat²
Melukai hatinya,

"hiks,,,, tolong maafkan papa ,,,  papa tidak bisa membuat daddy kalian kembali"
Gulf berucap sembari mengelus perut nya,  rasanya dia ingin menyerah saja jika suaminya sendiri malah menghianatinya.

Mungkin ini yang di rasakan ibu mertuanya saat melihat suaminya bercumbu dengan orang lain,  pantas saja nyonya jong begitu membenci ayah mertuanya.





TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang