chapter 19

2.5K 222 3
                                    

Suasana hening itu menyelimuti ruang makan.
Dimana gulf yang masih memfokuskan diri pada piring makanan di hadapannya

Mew masih menunggu jawaban dari gulf tentang ucapannya tadi,
Begitupun kepala pelayan dan earth yang juga memfokuskan pandangan pada gulf,  yang sedang kikuk

"gulf... "

Ucapan mew membuat gulf meremang, dia beralih melihat sosok suaminya yang tengah menatapanya
"aku,,,  aku tidak tahu phi, tapi jujur saja rasanya aku ingin selalu dekat denganmu,  dan.... Entahlah ini tiba² sekali"

"apa itu karna  sikapku yang dulu, apa aku sangat melukai hatimu ?"

"tidak phi,,  tapi ini mendadak sekali sikapmu berubah"

Mew menghela nafas,  dia mengulurkan tanganya untuk memegang tangan gulf,
"aku tahu,,,  aku sendiri bingung,  aku tidak pernah merasa nyaman saat berbicara pada seseorang,  dan.. Akhir² ini aku merasa tenang saat mengingatmu,, "

Mew terdiam sejenak,  memproses utaran kata yang akan dia sampaikan pada gulf dia mencoba merangkai semua perasaan yang dia miliki.
"yang aku pikirkan hanya, sekarang aku bahagia saat bersamamu ku pikir ini yang di maksud cinta, benarkan"

"mungkin itu hanya,  rasa kasihan phi,,,  atau rasa itu bisa saja bersifat sementara"

Oh,  apa apaan maksud ucapan gulf,  apa dia menolak tuan muda jongcheveevat
"tolong bantu aku, untuk meyakinkan perasaanku maka aku juga akan membantumu meyakinkan perasaanmu "

Gulf berpikir sejenak,  dari awal dia memang sudah telak dengan suami kontrak nya ini,  tapi mengapa dia menjadi ragu dengan perasaannya
"tapi phi,  meskipun memang perasaan kita sama.....bukankah kita tetap akan berpisah,  penikahan ini hanya kontrak dari nyonya jong"

Mew kelu,  kebenaran yang baru dia sadari ucapan gulf membuatnya sedikit kecewa,  apa gulf tidak ingin berjuang bersama denganya
"lupakan kontrak itu. Aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu gulf"

Jujur saja gulf senang dengan ucapan mew, tapi bagaimana dengan nyonya jong?
Gulf memejamkan matanya sebentar,  dia harus meyakinkan perasaannya
"phi,,,,aku akan membantumu meyakinkan perasaan ini"

Mew tersenyum dia langsung berdiri menghampiri gulf
Mew segera menarik tubuh gulf dan memeluknya
"terima kasih,,, "


Lihat ekspresi earth dan kepala pelayan di sana,  mereka adalah saksi  cinta pertama mew,
Dan gulf.  Tentu mew bukan cinta pertamanya,  dulu dia pernah jatuh cinta dengan dokter bright,  namun dia sadar akan keadaannya dia hanya lelaki buta yang mencintai seorang dokter,  sulit untuk gulf memendam perasaannya namun rasa itu perlahan hilang saat dia mendengar dokter muda itu ternyata sudah menikah,  gulf berusaha mengubur rasa itu
Sekarang. Entahlah gulf merasa hanya perlu menjalaninya saja dengan mew,














Gulf berjalan menuju kamarnya,  setelah selesai dengan makan malamnya, dia merasa lelah,  terlebih dia terkadang merasa sedikit pusing mungkin epek dari operasinya.

Tangan gulf di tahan oleh seseorang saat dia hendak membuka pintu kamarnya
"phi mew,, apa kou membutuhkan sesuatu? "

Mew hanya tersenyum tipis,  di mata gulf itu terlihat bijaksana dengan pakaian kantor dan dasi sedikit longgar serta rambut yang agak berantakan,  mew benar² menawan,  padahal di bayangan gulf dulu suami kontraknya itu adalah lelaki tua,  yang agak keriput mengingat mew hampir berumur 32 tahun,  tapi lihatlah sekarang mew seperti bukan pria berumur 35 tahun.
"kenapa kamu ke sini? "

"auh,  bukankah kamarku memang di sini? "

"tidak sekarang,  kou akan tinggal di kamarku"

Mew menarik tangan gulf,  menuju kamar lantai atas
Mew membuka pintu kamar itu,  dan membawa gulf masuk
"phi tunggu. Bagaimana dengan pakaianku? "

"besok aku akan menyuruh bibi untuk membawanya ke sini,  karna mulai sekarang kamu akan tidur di sini"

"tapi.... "

"tidak boleh protes. Aku akan berganti baju dan membasuh wajah,  jika kamu mengantuk tidurlah lebih dulu"
Mew berjalan ke arah toilet setelah berucap.

Gulf yang memang sudah memakai piyama lantas berjalan ke arah ranjang,  segera membaringkan dirinya di ranjang king size itu,  dia mengamati setiap sudut kamar bernuansa abu² itu
Sangat indah,  dan elegan dan juga luas
Di sudut  ranjangnya ada sebuah lemari dengan ukuran panjang dan besar,  apa semua itu adalah pakaian phi mew nya saja,  memang tidak heran mew kan anak konglomerat

Pintu toilet di buka, mew berjalan ke arah ranjang setelah berpakian dengan piyama nya
Bersandar di kepala ranjang dan mengambil laptop di nakasnya
Dia mencoba membuka laptopnya,  dia lupa dia masih harus mengurus pekerjaan kantornya,

Gulf yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik mew,  hanya diam apa mew hanya akan mengurus laptopnya
"ini sudah malam,  kebapa kamu masih mengurus pekerjaan? "

Mew mendongkak,  melihat gulf yang berbaring saja
"kenapa,  apa kamu tidak bisa tidur? "

Tidak mendapat jawaban dari gulf,  mew menutup laptopnya kembali dan mensejajarkan tubuhnya berbaring memeluk gulf
"biar aku peluk agar kou bisa tidur nyenyak"

"aku tidak bisa tidur phi,,, "

TUna NEtra (MG)ENDWhere stories live. Discover now