chapter 26

2.1K 209 9
                                    

Seminggu sudah berlalu,
Mew mengingkari ucapannya,
Bukan 3 atau empat hari dia pergi.
Tapi seminggu bahkan lebih,

Gulf khawatir, dia bahkan tidak mempunyai ponsel untuk menannyakan kabar suaminya itu.
Hari hari nya semakin menakutkan saat waktu terus berjalan.
Apa ini rencana ibu mertuanya untuk menjauhkan mereka?

Hampir setiap hari gulf termenung di mension mewah itu.
Dia selalu berharaf dan berdoa bahwa suaminya akan segera pulang menemuinya
Seperti saat ini, gulf tengah duduk di sopa ruang utama
Sembari mengepalkan tangannya berdoa.
Tinggal satu minggu lagi kontrak itu habis
Mau tidak mau gulf harus meninggalkan negara ini.
Saat ini yang gulf inginkan untuk terakhir kalinya hanya bertemu dengan suaminya
Gulf merindukannya
Dia tidak ingin pergi dengan sebuah penyesalan,
Dia akan mengatakan bahwa dia sangat mencintai suaminya

Hoek...

Hoekk,..

Gulf memegangi perutnya, satu tanganya dia gunakan untuk menutup mulutnya.
Perutnya terasa mual.
Di berjalan cepat ke arah dapur
Dan menghampiri walkin closet
Mencoba memuntahkan apa saja yang terasa mengoyangkan perutnya

Hoekkk

Hanya air ludah yang dia keluarkan
Melihat istri tuannya yang muntah²
Kepala pelayan segera menghampirinya memijat tengkuk sang tuan .
"kana kenapa? "

"entahlah bibi, dari kemarin aku selalu merasa mual dan pusing"

Kepala pelayan terdiam, melihat wajah pucat istri tuannya
"apa mungkin kana hamil? "

Gulf bengong, sungguh apa benar dia hamil?
"kenapa bibi berpikir seperti ibu? "

"mual dan pusing adalah tanda² kehamilan kana,, apa kana memilki rahim? Mungkin kana adalah lelaki istimewa "

Gulf terdiam memegangi perutnya, jika itu benar apa anaknya akan di terima oleh keluarga suaminya ini

"kana sebaiknya segera memeriksanya ke dokter"
Usul kepala pelayan di jawab anggukan oleh gulf
Dari pada penasaran, mungkin lebih baik gulf. Memastikannya.

































-
Pagi ini gulf memutuskan untuk memeriksa dirinya ke rumah sakit
Rumah sakit keluarga suaminya.

"kehamilan pada pria memang sangat langka, juga sangat rentan saya sarankan anda jangan terlalu setres, terlebih rahim anda sangat lemah benturan sedikit saja akan sangat membahayakan janin"

Gulf memandang dokter yang kini ada di hadapannya gulf masih tidak percaya bahwa dirinya mengandung keturunan jongcheveevat,
Tapi dia juga khawatir tentang masa depan anaknya kelak
"terima kasih sarannya dokter,"

"ini hasil tes nya saya sarankan anda meminum susu hamil untuk menguatkan janin anda, "
Gulf Segera mengambil kertas yang di berikan oleh sang dokter
Dia melihat hasil dari tesnya

6 minggu. usia kandunganya sudah 6minggu, itu berarti saat pertama kali mereka bercinta. Sehebat itukah suaminya? hanya satu kali semburan dan langsung membuahi,
Gulf tersenyum mengingat suaminya
Bagaimana reaksi mew saat mengetahui dia akan mendapatkan anak darinya.

"kalo begitu saya permisi dulu dokter"
























*
Gulf telah sampai di mension itu, dia turun dari mobil taksinya
Dan berjalan masuk ke mension mewah suaminya,

Langkahnya terhenti saat melihat nyonya jong yang sudah terduduk apik di sopa ruang utama
"ibu,, "

Melihat dari sorot mata nyonya jong gulf menunduk,
Ibunya berekspresi datar,
Gulf berjalan menghampiri sang ibu mertua lantas mendudukam dirinya di salah satu kursi di sana

"apa ada yang ibu perlukan? "

Takkk

Fah melempar sebuah maf, di depan gulf
Tanpa basa basi Gulf segera mengambilnya dan membukanya
Itu pasport dan beberapa kertas yang gulf tidak ketahui, juga uang dolar yang begitu banyak
"aku putuskan untuk mengakhiri kontrak ini"

Gulf terkejut. Dia menegang menatap nyonya jong
"tapi kenapa secepat ini? Bukankah kontraknya masih seminggu lagi?"
Gulf belum siap, dia masih ingin menunggu suaminya kembali

"itu tidak berguna lagi, aku tidak ingin mew semakin mempertahankanmu"

Gulf berpikir, apa mew sudah mengatakan tujuannya pada ibunya?

Dia lantas berlutut mengepalkan tanganya di hadapan sang ibu mertua yang duduk di kursi singgle berwarna abu² itu
"tidak ibu. Tolong jangan lakukan ini,,,,,, aku,,,, aku sedang mengandung anak dari phi mew"

Fah terkejut mendengarkan pernyataan dari, menantunya itu dia melotot dan terkseiap berdiri dari duduknya
"apa!!!! Beraninya kou mengandung anak dari putraku"
Fah sedikit meninggikan suaranya, dan memancing atensi kepala pelayan yang sedari tadi di dapur.
Fah menarik tangan gulf dengan kuat
"aku tidak peduli kou tengah hamil atau tidak, pergi ke swiss sekarang juga atau aku akan membunuh anak yang kou kandung"

Apa, kenapa nyonya jong sejahat itu untuk membunuh calon cucunya
Gulf memincing tak percaya menatap fah, kilatan amarah dari mata ibu mertuanya sangat terlihat jelas
"akhh,, "

Gulf meringis saat nyonya jong mendorongnya dengan keras ke sopa di belakangnya
"bawa pakaianmu dan jangan pernah menampakan dirimu lagi di hadapan keluargaku"










TUna NEtra (MG)ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora