TUna NEtra. spesial 5

1.2K 116 7
                                    










Mew melupakan janjinya.  Dia menghancurkan harapan nya

Seharusnya dia sadar akan tanggung jawabnya. Rasa sakit yang pernah mew lihat dari ibunya tentang ayahnya yang memiliki anak dari wanita lain! Tentang perselingkuhan yang ayahnya lakukan! Seharusnya mew tahu keadaan kacau itu dan seharusnya dia tahu apa yang di rasakan kedua anaknya saat ini

Tiba² perkelahian tentang ayahnya dan ibunya melintas begitu saja di benaknya
Tentang ucapan serapah dari ibunya! Tentang ampunan maaf dari ayahnya
"apa kau tidak mengingatku?  Apa kau tidak memikirkan mew yang masih kecil? Mengapa kamu menghianati kami?!!!!"
Suara teriakan dan tangisan dari ibunya membuat mew memegang kepalanya prustasi
"aku akan tetap menikahinya bagaimanapun anak itu adalah anakku"
Ibunya marah dan menangis keras meneriaki ayahnya. Meskipun saat itu mew masih kecil tapi mereka tidak memikirkannya mereka terus bertengkar di hadapan lelaki kecil yang terus terisak melihat kedua orang tuanya.

"arggghhhh...."
Mew berteriak dia memukul setir mobilnya keras,  membenturkan kepalanya pada setir di lapisi karet itu.
Matanya memerah
"bodoh,,,!!!! Kenapa aku tidak menyadari apa yang alex dan natta rasakan?  Sial!!! Hiks mew kau bodohh!!! "
Mungkin jika mobil itu mobil murah orang² akan berdatangan ke bahu jalan melihat sang pengemudi yang terus mengamuk di siang bolong ini.
Dan tentunya anaknya mempunyai kekayaan yang luar biasa dengan membeli lamorgini hitam ini bukan apa² baginya.


























***
Pertemuan yang tidak pernah di harapkan gulf,  dan sakit yang dia tanggung
Karena semua hal yang buruk tentu akan ada yang baiknya.
Tangan yang bergerak pagi tadi terlihat bereaksi lagi
Perlahan mata itu mengerjap ngerjap,

Tubuhnya terasa kaku,  pengsianaran yang mulai muncul di tengah usahanya membuka mata membuat matanya perih,  sesaat gulf mendengar suara manis dari sang anak yang di rindukan

"buna.. Kau sadar?  Aku akan panggilkan dokter"

Walaupun buram gulf bisa melihat,  tubuh munggil dengan rambut panjang lurus milik natta,  putrinya terlihat berlari kembali ke arahnya di ikuti dokter dan kakaknya

"biar aku periksa dulu"
Bright dengan cekatan mengecek kondisi gulf yang mulai membaik,  di saat dirinya memeriksa mata gulf tiba² tangan ramping itu mengehentikan pergerakan tanganya

"phi bai? "

"kau melihatku kana? "

Gulf mengangguk mengiyakan,  alex yang melihatnya lantas berhambur memeluk bunanya begitupun sang adik
"buna sudah sadar?  Apa buna sudah melihatku?"

Gulf tersenyum mendengar pertanyaan sang putra,  dia kembali memeluk erat putra putrinya
Meskipun tububnya terasa mati rasa tapi rindunya pada anak²nya terlalu berat dia tidak bisa menahannya

"baikalah,  alex natta,  biarkan kami memeriksa buna kalian kembali. Kalian tunggulah di luar na! "

Alex dan natta mengangguk mengerti,  setidaknya mereka lebih tenang melihat bunanya kembali sadar.





























*
Tiga hari berlalu,  hari ini adalah hari kepulangan gulf walaupun dokter memintanya untuk menunggu seminggu lagi tapi gulf terus memohon untuk pulang.  Bright tentu tidak bisa menolak permintaan kananya.


"apa kau yakin baik² saja? "

"aku baik phi,  "
Hah,,  gulf berjalan mendekati gulf dia langsung berhambur memeluk orang yang paling berjasa dalam hidupnya dan juga... Cinta pertamanya

"terima kasih untuk semuanya? "

Bright tersenyum, dia membalas pelukan hangat orang yang dia anggap adiknya sendiri
"aku menyayangimu nong,, "

Gulf. Melepaskan pelukannya. Dia menatap lekat dokter tampan itu
"aku tidak ada harapan lagi untuk melihat,  tapi kau melakukannya phi kau membuatku memiliki hidupku kemabali dan terima kasih sudah menemani putra putriku"

"eum,,, tentu saja mereka juga anak² ku"

"bagaimana keadaan win?  Apa kalian juga memilki anak? "

Bright tersenyum simpul
"ya.  Kami memiliki seorang putra tapi dia seperti tidak memiliki orang tua"

Gulf mengerut
"maksudmu phi? "

"anakku.... Anakku itu nakal kana kami selalu menyuruhnya pulang tapi dia selalu enggan menemui kami dia seperti tidak mengagap orang tuanya ada"

"ahh,,,  maksudmu dia suka bercanda? "

"entahlah,  dia bilang ingin mandiri tapi kami selalu menghawatirkannya"

Gulf tersenyum,  dia pikir masalahnya serius










Cekelk.

Pintu terbuka menampilkan sosok tampan dan muda dengan jaket kulitnya
Alexander,  dia berdiri di ambang pintu

Gulf dan bright menoleh,  melihat si tampan
Itu
"alex, kamu dari mana? "

"aku mengantar natta ke kampusnya,  buna lihat siapa yang datang"
Alex segera memberi intruksi seseorang di belakangnya untuk muncul

"halo,  buna Kana"
Sosok manis itu melambaikan tanganya lalu memberi wai pada sosok calon mertunya itu

Gulf hanya tersenyum,  berbeda dengan dokter tampan yang terkejut
"levin,, "

"oh halo ayah"

Alex dan gulf menoleh ke arah bright dengan terkejutnya,
"dia anakmu phi?"
















































-
Gulf mendudukan pantatnya di sopa panjang di ruang utama mension kedua.
Ya.  Alex memutuskan untuk tinggal di mension kedua bersama adik dan bunanya karena dia tahu daddynya akan mengganggu buna nya jika tinggal bersama denganya.
Alex bisa saja mengusir daddy nya, namun dia tidak sekejam itu karena bagaimana pun  mew adalah daddy kesayanganya alex hanya ingin memberinya pelajaran lagipula dia tidak mau ada berita tentang ceo baru MSS. CORP mengusir ayahnya dan menjadikannya gelandangan ,, sangat tidak patut di beritakan






"ternyata buna akan menjadi besan ya,  dengan paman bai"

"aku saja baru tahu orangtua levin adalah paman bai dan win, "

"memangnya selama ini apa yang kalian lakukan"

" yang aku tahu levin tinggal di apartement sendirian,  aku tidak pernah berniat bertanya tentang orangtuanya buna"

Gulf menggeleng senyum
"benar² kejutan ya"

Alex tersenyum melihat gulf yang mulai manampilkan senyum manisnya
"aku suka buna yang sekarang, buna yang bisa tersenyum kembali"
Memang itulah yang alex inginkan. Melihat orang yang paling di cintainya bahagia seperti sekarang
"eum,,, tapi syukurlah paman bai tidak macam² saat tahu kekasih putranya adalah aku"

Gulf tersenyum kembali menatap putranya
"ya apalagi saat dia mengatakan 'aku merestui kalian karena kau adalah alexander pewaris utama kekayaan jong' "

"kurasa paman bai tidak serius.  Kan buna? "

"tentu saja tidak paman bai orang yang baik dia tidak akan memisahkan kalian hanya karena kamu miskin tapi jika kamu menyakiti levin paman bai bisa menjadi orang yang tidak pernah kamu kira"

Alex mengangguk mengerti
"aku tidak akan melakukan hal yang buruk pada levin buna"








TUna NEtra (MG)ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt