chapter 36

2.1K 189 0
                                    

Gulf kembali ke ruang tamu setelah menemukan barang yang dia cari.

Tubuhnya di dudukan di samping tubuh arm yang melemas,  dengan cekatan gulf mencoba membersihkan luka lembab di wajahnya,
"ada apa denganmu,  siapa yang melakukan ini"
Tetiba pertanyaan itu terucap di bibir gulf,  karna sungguh dia sangat penasaran

"aw,,, shhhh,,  semalam sekumpul preman menghajarku,  mereka menyuruhku memberikan barang berhargaku akh,,, aku menolak dan melawan tapi jumlah mereka banyak "

Gulf terdiam,  lagipula kenapa adik tiri suaminya ada di phuket bukankah dia tinggal di bangkok
"memangnya sedang apa kamu di phuket?"

"hanya liburan,,,memangnya tidak boleh?"

"au,,,bukan begitu"
Arm tersenyum melihat ekspresi gulf  yang lucu, hanya karna suara arm yang ketus gulf langsung gelagapan.
Memang tidak salah dirinya jatuh cinta pada kaka iparnya ini rasanya arm ingin sekali memiliki gulf sepenuhnya pemuda manis ini mampu membuat arm  merasa nyaman saat di dekatnya.

"apa yang kou lakukan di sini? "
Itu mew. Gulf terkejut dan segera berdiri saat melihat suaminya berdiri tak jauh dari mereka,
Arm yang mendengar suara kaka tirinya hanya memutar bola malas

"phi dia terluka jadi aku berniat membantunya"

Mew menghela nafas dia lantas berjalan menghampiri arm yang masih berbaring di sopa
"bangun.  Dan cepatlah pergi istriku sudah mengobatimu kan"

"biarkan aku di sini dulu,  kepalaku sakit sekali rasanya pusing "
Mew memang melihat wajah arm yang pucat tapi dia tidak peduli, yang  jelas mew tidak suka adik tirinya itu berdekatan dengan istrinya

Maka dengan sekali tarikan,  arm terbangun saat mew menarik tanganya
"pergi!!! Ku bilang pergi!!! "

Arm terlihat pucat,  sakitnya memang tak main main kini kepalanya terasa sangat berat maka dengan suara parau dia berusaha meminta pengertian kaka tirinya itu saat ini
"biarkan aku di sini dulu,  aku bersungguh sungguh kepalaku sangat sakit"

Gulf yang melihat wajah arm pucat merasa iba, suaminya keterlaluan sekali apa dia tega membiarkan adik tirinya pergi dengan keadaan seperti ini
"phiii biarkan saja dia istirahat di sini,"
Gulf memohon pada mew yang terus menarik arm yang tidak ingin bergerak,
Barangkali mew akan mendengarkan ucapanya.

Namun tiba tiba tubuh arm,  ambruk di atas sopa
Itu membuat gulf dan mew terkejut,
Gulf segera menempelkan telapak tanganya pada dahi arm mencoba merasakan suhu dari tubuh pria itu
"phiii badanya sangat panas "

Mew memutas bola mata malas,  dia benar² tidak peduli dengan adiknya itu tapi melihat gulf khawatir dia jadi tidak tega mungkin untuk saat ini dia harus berbuat baik pada orang lain demi sang istri,
Maka dengan cekatan mew membopong arm menuju kamar tamu di rumah itu.
Dia segera membaringkan arm di ranjang
Di ikuti gulf yang membawa kompres,
Saat mew  membawa arm gulf segera bertindak ke dapur tadi.


"dia demam phi,,,  apa kita perlu membawanya ke rumah sakit"

Mew memincing melihat sikap gulf yang dia rasa berlebihan menghawatirkan adik tirinya itu,  hatinya memanas saat gulf lebih fokus mengopres arm dan tidak melihat mew yang berkacak pinggang.
Lihatlah tangan cantik itu terus mengusap dahi arm yang di selimuti rambut² pendek,
"biarkan kepala pelayan yang melakukan itu,  untuk apa kamu merawatnya kana,, lagipula dia hanya demam biasa kita tidak perlu membawanya kerumah sakit"

Gulf berbalik menatap mew,  yang memasang wajah kesal
"phiiii,,,  bagaimana jika lukanya sangat parah,,dan lagipula bibi sedang pergi ke pasar jika bukan aku siapa yang akan mengopresnya phi mew tidak akan mau melakukanya"

"tapi aku tidak suka tanganmu menyentuhnya!!! "

Gulf berdecak kenapa suaminya tidak bisa mengerti keadaan
"ck,, kau cemburu phi?? "

"ya.  Tentu saja, aku adalah suamimu kana"

"tapi dia adikmu"

"aku tidak pernah menganggapnya adiku!!! ""
Gulf terkejut mendengar suara tinggi dari suaminya,

Mew terdiam,  dia menarik nafas kesal
"maafkan aku. ikutlah kembali denganku ke bangkok"

Gulf masih terdiam,  mungkin dia kesal karena suaminya berteriak padany
Wajahnya terus saja menatap arm yang terpejam
"aku tidak bisa,  ayah belum mengijinkanku"

Mew mengeryit,  hell dia adalah suaminya tapi gulf memilih mengikuti ucapan ayahnya
"hahh,,,  kau lebih mengikuti ayahku"

TUna NEtra (MG)ENDWhere stories live. Discover now