chapter 12

2.2K 206 1
                                    

"kou tidak mengerti apa yang aku rasakan, orang kaya memang hanya bisa berlaku seenaknya"

Mew geram, bukankah ucapan gulf sama saja menuduh nyonya jong yang membunuh ibunya
"apa maksudmu?  Kou menuduh ibuku membunuh ibumu? "

Gulf berbalik menghadap mew,
"bukankah itu benar phi"
Gulf berucap lirih,  tatapan kosong nya seakan tidak bermakna apapun

Mew tersenyum miring
"hahh,,  bukankah ibuku bilang bahwa kanker ibumu sudah stadium akhir,  dan walaupun melakukan operasi itu akan sia sia lantas apa yang membuatmu menuduh ibuku"

"aku tidak menuduh ibumu membunuh ibuku,  aku menuduh ibumu menipuku phi"

Seketika mew kelu,  itu memang kenyataan yang tidak bisa mew telak,
Mew menghela nafas kasar
Dia berjalan meninggalkan kamar itu.


































:
:
:
Hari hari gulf hanya di penuhi dengan rasa hampa ini sudah hampir sebulan semenjak kejadian itu,
Gulf masih enggan menerima donor mata itu,  dan nyonya jong masih belum menampakan dirinya di hadapan gulf

Gulf juga tidak ingin bertemu dengan penipu itu,  seharusnya gulf bisa saja pergi dari mension itu tapi gulf bukan tipe orang yang mengingkari janji dan meninggalkan tanggung jawabnya

Sehari hari gulf hanya merenung di kamar lalu ke luar kamar, makan dan kembali ke kamar
Jarang sekali dia melihat mew selain karna gulf memang menghindari suaminya dengan alasan masih kecewa dengan kebohongan yang di lakukan anak dan ibu itu,  mew juga akhir² sibuk mengurus proyek barunya

Dan pagi ini,  gulf bangun lebih pagi dia sudah memutuskan akan mengakhiri kontrak ini,  dan sebelum pergi alangkah baiknya dia berbicara terlebih dahulu dengan mew

Gulf berjalan ke arah ruang utama,  biasanya setelah sarapan mew duduk di ruang tamu untuk memeriksa pekerjaannya
"ada yang ingin aku bicarakan"

Mew yang tengah melihat berkas di tanganya mengalihkan pandanganya pada sosok pemuda dengan tongkat di tanganya
"apa"
Mew kembali melihat lihat berkas itu

"mari akhiri pernikahan kontrak ini"

Mew seketika terdiam dari acaranya
Dia menghela nafas
"hahh,,, bukan urusanku kou ingin mengakhirinya atau tidak,  itu urusanmu dengan ibuku"
Mew berdiri,  dan memberikan tasnya pada earth yang berdiri tak jauh darinya

"dimana aku harus menemui ibumu"

"hari ini dia akan datang kemari untuk menemuimu,  akhiri saja semuanya dengannya aku juga malas berpura pura seperti ini terus"

Mew berjalan meninggalkan mension mewah itu di ikuti asisten nya.


















*
Mew berjalan santai menuju ruanganya, 
Sebenarnya hari ini ada meeting tapi moodnya sangat jelek saat ini jadi dia menunda meetingnya,
Rasanya dia hanya ingin menenangkan pikirannya

Mew duduk di kursinya,  sembari memijat pelipisnya
"sial,,  ibu sama sekali tidak ingin bertindak, "

Ceklek
Mew mendongkak melihat siapa yang masuk ke ruanganya
'arm'

"hai phi"
Arm duduk di atas meja kerja itu dengan senyum usilnya

"untuk apa kou datang kemari? "

"santai bro,  ku dengar kou sudah menikah"

Mew memutar bola mata malas, sikap kalem arm sangat menjengkelkan dia meledek setiap apa yang mew lakukan
"pergi dari ruanganku"

"auhh,  kou tidak ingin menyapaku aku baru saja datang dari amerika "
Senyuman itu seolah mengejek setiap tatapan benci mew padanya

"pergi.  Sebelum aku memanggil satpam"

"bagaimana bisa mereka mengusirku,  aku adalah penerus perusahaan ini"

Brakkk
Mew mengebrak meja dengan keras,
Sungguh moodnya sangat buruk di tambah kedatangan saudara tirinya ini membuat mew murka
"PERGI!!!!! "

arm cukup kaget dengan tatapan tajam mew,  dia tidak pernah melihat mew dengan suara tariakan itu,  biasanya mew akan besikap kalem di depannya,
Tapi itu juga kepuasaan sendiri untunya
Arm menyeringai dan turun dari meja itu
"baiklah,  sepertinya kou cukup sibuk,  aku akan kembali nanti"

Mew yang melihat kepergian arm,  terduduk kembali,  dia mengambil ponselnya

"ibu, biasakah kou akhiri semua ini sekarang hidupku benar² jengah dengan keadaan ini, "

"apa arm datang menemuimu"

"ya dia datang kembali ke thailand,  dan dia datang ke ruanganku dengan sikapnya yang menjengkelkan"

"hemm aku akan menemui gulf kalo begitu"

Pip
Mew. Mematikan panggilan itu,  dia mulai kembali fokus pada dirinya dan membuka laptopnya,
"ah mungkin malam ini aku harus mengajak off pergi minum"





TUna NEtra (MG)ENDWhere stories live. Discover now