chapter 33

2.1K 191 2
                                    

Mew terbangun dari tidurnya,  kepalanya terasa pusing
Dia ingat dirinya baru kembali dari phuket pukul dini hari, 

Entah apa yang terjadi padanya,  malam itu setelah habis dari bar mew seperti melihat kananya dalam diri baifern hingga dia menerima ciuman dari wanita itu.
Untung saja toleransi alkoholnya tinggi,  hingga dia bisa segera mengadari kejadian itu jika tidak entah apa yang akan terjadi pada dirinya dengan wanita itu, 
Mew tidak ingin menghianati istrinya,  mungkin saking beratnya rindu pada sang istri membuat mew memikirkan gulf di saat seperti itu

Mew segera berjalan menuruni tangga,  setelah menyelesaikan mandinya.

Di meja makan dia melihat sang ibu yang tengah memainkan ipadnya.

Pasti melihat data pasien.
"kou sudah bangun,  duduklah "

Mew segera menuruti ucapan sang ibu,
Menganpit pegangan cangkir teh yang tersedia,  biasanya jika ada gulf pasti istrinya itu akan menyiapkan makanan berat bukan roti dan buah² han ini,  ibunya sedari dulu tidak pernah berubah
Di pagi hari hanya ada teh roti dan buah,
Berbeda dengan istrinya. Gulf bilang makanan berat di pagi hari itu untuk menambah kekuatan menjalani aktifitas di pagi hari.


Fah menyimpan kembali ipadnya di atas meja menatap sang putra yang terlihat lelah
"baifern bilang,  banyak brand yang memintanya menjadi ambassador mereka,  seteleh melihatnya pergi denganmu,  itu bagus mew berarti pengaruhmu di dunia bisnis sangat besar"

"itu karna mereka menganggapku,  sebagai putra jongcheveevat bu"

"lalu?  Itu bukan masalah biarkan mereka berpikiran seperti itu"

Mew tahu,  percuma menjelaskannya pada ibunya,  karna yang ibunya pikirkan hanya repotasinya.
Mew terlihat berpikir sejenak
"kemarin aku pergi melihat 'mewlionscafe' mereka menanyakan kapan cafe itu beroperasi lagi, ternyata masih banyak peminat di sana ibu,,  jadi aku berpikir untuk manjalankan lagi cafe itu,  tapi mungkin aku membutuhkan dana yang lumayan besar,  mengingat cafe itu juga cukup besar"

"jadi kamu meminta dana itu padaku? "

"iya ibu. Hanya ibu yang ku punya sekarang lagipula cafe itu adalah milikku aku ingin memulai bisnisku sendiri"

"tidak.  Aku ingin kamu menggantikan posisiku di rumah sakit mew"

"aku tidak punya keahlian di bidang itu kenapa ibu tidak mengerti"
Selalu saja pertengkaran di meja itu, 

"jika ibu bilang tidak tidak. "
Fah berdiri dari duduknya,. Mengambil tasnya meninggalkan sang putra di sana

Mew yang melihat kepergian sang ibu berdecak, 
Pandanganya teralihkan pada ipad dia tas meja.
Ibunya meninggalkan itu
"ahh aku harus pergi ke rumah sakit untuk memberikannya"

Mew terhenti sejenak,  dia mengambil ipad itu
"mungkin aku bisa menemukan informasi gulf di sini"

Perlahan tangan itu mulai menggeser setiap perangkat lunak di sana
"ibu membeli tiket ke swiss,  5bulan lalu"
Mew berpikir,  bukankah gulf juga pergi 5 bulan yang lalu,  dia yakin tiket itu di pesan untuk gulf
Tanpa berpikir panjang mew segera bergegas ke kamarnya,
Sembari memasukan pakaiannya ke dalam koper dia juga mengampit ponsel di telinganya
"off pesankan aku tiket ke swiss"

"untuk apa? "

"aku akan menemui gulf,  aku tahu ibuku mengirimnya ke sana aku juga menemukan sebuah penginapan yang di pesan oleh ibuku"

Mew mematikan kembali ponselnya,  setelah mendapat jawaban di sebrang sana.
















-
Mew mempercepat kecepatan lamorgininya,   dia tidak boleh terlambat penerbangan menuju swiss akan di mulai 20menit lagi,  dan ini masih jauh menuju bandara.

Benar saja waktu tidak berpihak padanya,  di tengah jalan dia justru terkena macet,  kenapa sesusah ini padahal dulu jika dia berpergian ke luar negri dia tidak bisa pergi kapanpun dia mau,  namun jet pribadi tentu milik ayahnya,  dia tidak memiliki wewenang yang lain.
Mew memukul setir itu, kesal dia prustasi akan menunggu lama penerbangan selanjutnya.

Drtt
Ponselnya bergetar di saku celananya.
Mew mengambil malas ponsel itu

Ayah. Untuk apa ayahnya menelpon,  tak buang waktu mew segera menggeser tombol hijau di layar itu

"dimana kamu? "

"jalan, ada apa ayah menghubungiku"

"jangan bersikap seperti itu pada ayahmu....pergilah ke phuket"

Mew berdecih,  apa di saat seperti ini ayahnya membutuhkan otaknya untuk bisnisnya?
"untuk apa? Jika ayah menyuruhku menemui klien bisnismu aku tidak mau"

"pergilah ke penginatapan keluarga jong"

Mew tersenyum,  getir apa ayahnya hanya bisa mengandalkan kepintaranya, 
"ayah ingin aku mengurus pengintapan itu atau ayah ingin aku mengembalikan dana 'mewlionscafe'itu, katakan saja padaku aku akan Segera melakukanya"

"temui gulf di sana,,,"

"apa maksud ayah? "

"off tadi memberitahukanku bahwa kamu akan pergi ke swiss mencari gulf,,,, itu percuma karna aku membawa gulf ke phuket "

Mew segera mematikan sambungan itu,  dia memutar balik lamorgini itu.
Menjalankan mobilnya menuju phuket.

TUna NEtra (MG)ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant