chapter 04

2.1K 218 1
                                    


Hahh,  gulf menghela mafas lemas,  setelah menandatangani kertas berisikan kontrak pernikahan itu
Dia tidak bisa membaca isi dalam surat itu
Tapi nyonya jong telah membacakannya untuk nya.

"sudah,  aku akan mengadakan pernikahannya besok, "

"hah"

Gulf kaget ini terlalu tiba² tapi bukankah ini hanya pernikahan kontrak, semua sudah di atur oleh direktur rumah sakit itu

"ada hal yang harus aku sampaikan padamu.
-Pertama kou harus memperlakukan
putraku seperti suamimu,
-kedua layani dia termasuk kebutuhan seksualnya
-ketiga kou tidak boleh hamil.
Pernikahan kalian hanya bertahan sampai 3 bulan,  setuju atau tidak dalam waktu 3 bulan kou harus pergi dari kehidupan putraku tanpa meninggalkan jejak apapun"

Gulf terdiam,  dia sedikit terkejut dengan ucapan sang calon mertua
Melayani kebutuhan seksual.  Jujur saja berat untuk gulf menjalani keputusan ini
Tapi dia juga ingin menyelamatkan nyawa sang ibu.























««

"pria!!!  Ibu ingin aku menikahi pemuda buta!! "
Untuk pertama kalinya mew meninggikan suaranya pada sang ibu, dia kesal saat ibunya datang ke mension nya dan mengatakan tujuannya

"iya, dan. Pernikahanya akan di lakukan besok,  dengan acara tertutup"

"apa!! Ibu,,, besok? tiba tiba sekali dan,, pria buta "

"jangan menganggap serius pernikahan ini mew, kou harus menyutujuinya tidak ada alasan untukmu menolak,  memangnya kamu sudah menemukan pengantinmu"

"ibu,,  pernikahan itu tidak perlu..percaya padaku ayah akan mewariskan hartanya padaku, aku akan berusaha"

"dengan apa,  bagaimana caranya mew!!"
Fah menghela nafas
"ikuti perintah ibu,  dan jangan membuatku kecewa"
Lantas fah berjalan keluar mension itu meninggalkan putranya yang menahan emosi

Mew yang melihat kepergian sang ibu
Mengeram,,  wajahnya yang biasanya datar kini memerah, tapi dia juga tidak bisa apa²
mew mengontrol emosinya
"baik.  Mew ini hanya sementara kou tidak perlu mengagap adanya pernikahan ini" dia berusaha meyakinkan dirinya.
















:
:
:
Udara malam di kota bangkok cukup dingin, 
Ini sudah pukul 11 malam. Gulf belum juga tertidur entahlah dia merasa harinya akan berbeda mulai besok,  berkali kali dia meminta maaf pada sang ibu yang kini tengah berbaring di depannya
Gulf masih memikirkan tentang kontrak itu,
"bu,,  setelah kontraknya habis ibu akan sembuh dan kita pergi dari kota ini,  "
Gulf terus menggenggam tangan sang ibu yang dingin,
Sembari tersenyum tegar gulf berusaha menerima takdirnya.










                              









TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang