Halo, gaisss!!!!
Selamat datang di cerita kedua aku! Di sini kalian bebas mau panggil apa aja, tapi kalau mau lebih akrab kalian bisa panggil aku "Ci" ya 🥰
Mau tanya dong, kalian tau cerita ini dari mana?
Teman-teman yang dari TikTok maaf karena aku lama balas komen kalian, akun aku gak bisa jawab komen kalian makanya aku pakai akun pribadi. Ada yang tau kenapa?
Anyway, are you excited to read this story???
Boleh minta spam emoji favorit kalian di sini?
!¡ WARNING ¡!
wajib baca!!!Maafkan typo yang mungkin akan bertebaran nantinya, aku juga manusia biasa gais, pasti banyak salah.
Tolong jangan samakan cerita AFVARA dengan judul cerita lainnya, karena cerita ini pure hasil imajinasi aku.
Kalau menurut kalian ada beberapa alur yang gak masuk akal, ya namanya juga FIKSI. Semua gak masuk akal, semua hasil khayalan.
Tapi ngomong-ngomong soal kejahatan yg gak masuk akal, ini semua bisa saja terjadi di belahan dunia lain. Orang makin hari makin jahat, jangan salah.
Satu lagi, tolong hargai cerita aku dengan TIDAK menjadi silent reader! Vote dan komen kalian sangat-sangat berarti buat aku.
Oke, here we go.
***
GADIS dengan setelan seragam pendek berwarna putih-ungu itu membiarkan pintu lemari di dalam ruangan kamar 8x7 m² terbuka begitu saja. Tangan kecilnya mengambil sebuah spidol hitam yang ia simpan di laci meja untuk membuat sebuah coretan garis miring yang melintasi 4 coretan lurus yang sudah ia buat sebelumnya.
BINABASA MO ANG
AFVARA
Teen Fiction"Hatiku sudah hancur dan ragaku sudah melebur. Tapi jangan sampai masa depanku ikut menjadi luntur." "Diri ini sudah dirampas, dan sakitnya akan terus membekas. Tapi aku janji kebahagiaan akan segera datang bergegas." - Ivara Louisa Baltasar - Menja...