25. Mengenai Rasa

47 11 0
                                    

Halo gaisss!!! Finally Ci bisa update lagi, insya Allah aku mau rajin update dan promo lagi yeayyy 😍

Oh iya, jangan lupa vote dan komen part 25 ini ya!!!

Di part ini kalian bakal tau siapa pria yg isi hati Ivara...

Kalian tim mana nih AfRa atau DaRa?

***

Secangkir kopi susu panas Ivara letakkan pada meja kecil yang ada di balkon sempit kamarnya. Kemudian, ia terduduk dengan pandangan mata yang kosong. Menatap langit malam yang hanya dihiasi oleh gumpalan awan.

Ingatan Ivara terus mengulang kalimat yang ia katakan pada Darva saat di kafe tadi. Ia merasa bahwa dirinya merupakan seorang wanita jahat yang terus merasa harga dirinya masih sangat tinggi.

Tatapan kecewa Darva masih terlihat jelas di dalam bayangannya. Kesedihan yang tersirat dari wajah tampan pria itu membuat hati Ivara semakin sakit rasanya. Sungguh, ia benar-benar menyesal.

Embusan napas ia keluarkan secara perlahan, cukup panjang hingga membuat dirinya sedikit lega. "Kemarin Afka, hari ini Darva. Kenapa sih mereka gak sadar kalau diri gue itu rapuh? Kenapa mereka mau sama gue?"

Lambat laun, pikiran Ivara semakin terlarut dengan alur hidupnya. Dinginnya angin malam dan tamu bulanan yang sedang datang semakin menambah nuansa overthinking-nya malam ini.

Ivara sadar bahwa dirinya saat ini berada di dalam sekapan takdir yang memaksa otaknya untuk terus berpikir. Dia tidak akan bisa pergi ke mana-mana selain menyelesaikan semua masalah yang ada.

Gadis itu membuyarkan lamunannya. Menggeleng berkali-kali, menyadarkan diri dan mengingatkan diri agar fokus pada tujuan utamanya terlebih dahulu. Mencari keberadaan orang tua dan memenangkan kasus bersama Viraya merupakan fokus utamanya untuk saat ini.

"Ra!" Suara panggilan itu terdengar buru-buru dan terasa sedikit panik. Sontak Ivara pun berdiri dan membalikkan badan, melihat Salvina yang berlari ke arah balkon kamarnya.

Ivara langsung tersadar bahwa ini merupakan hal yang sangat penting. Apalagi Salvina membuka pintu kamarnya yang tertutup rapat sedari tadi.

"Coba lo liat ini," cetus Salvina seraya menunjukkan ponselnya. "Banyak banget akun asing yang tag gue di postingan sama insta story mereka."

Jari jempol Ivara bergerak mengusap berulang kali ke atas layar agar bisa menuju history chat terakhir yang Salvina dapatkan di hari ini.

"Bentar-bentar, gue ambil hp dulu," ujar Ivara. Gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi di sosial media.

Setelah memegang ponselnya, Ivara mendapatkan banyak notifikasi dari akun-akun yang serupa dengan Salvina. Tangan gadis itu bergerak cepat ke bawah. Ia ingin mengetahui siapa dalang di semua ini.

Beberapa saat kemudian, gadis itu mengangkat sedikit kepalanya. Menyejajarkan pandangannya dengan Salvina. "Afka, Sal."

"Afka?"

Ivara mengangguk untuk memastikan. "Iya, Afka. Dia yang pertama tag gue di Instagram," jelasnya. Setelah mengatakan hal tersebut, Ivara membuka aplikasi WhatsApp. Memastikan bahwa memang Afka yang menjadi dalangnya.

 Memastikan bahwa memang Afka yang menjadi dalangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AFVARAWhere stories live. Discover now