12. Random Pian

83 56 80
                                    


"Lingga," langkah Lingga tercekat.

Ia berbalik dan mendapati gadis yang tengah berdiri dibalik pagar rumahnya yang berada di seberang sana dengan tatapan lurus tepat dimana Lingga berdiri.

Untuk pertama kali setelah sekian tahun, akhirnya ia tahu suara gadis kecil yang biasa memanggil namanya sambil berteriak kini telah berubah menjadi suara gadis remaja.

Tak lama, pintu rumah itu terbuka dan menampilkan kembali wanita yang sama. Yang tak Lingga kenali.

"El, ayo makan dulu." Ajak wanita itu sambil merangkul Renjana.

Lingga hanya diam bahkan saat wanita itu menatap Lingga dengan tatapan yang sulit diartikan. Seperti ada yang tertahan dari air mukanya.

Lagi, pertanyaan-pertanyaan baru kian bermunculan. Seperti sore ini, pertanyaan baru mengenai kemana kedua orang tua Renjana.

***

Seperti perkiraan sebelumnya, Bandung benar-benar diguyur hujan malam ini.

Lelaki tujuh belas tahun yang tengah duduk ditengah pulau kapuknya begitu serius memutar tuner senar gitar akustik yang ia miliki untuk distem.

Selain memiliki keahlian bermain basket karena pernah mengikuti ekstra kurikuler tersebut saat SMP, Lingga juga memiliki kesenangan terhadap bidang musik dan sempat menjadi anggota band sebagai gitaris di SMA lamanya.

Kini lagu Rose dari Jereena Montemayor yang Lingga nyanyikan dengan petikan gitarnya seperti alunan pengiring nada hujan diluar sana.

"I see a rose ... That reminds me of you, oh, so precious. With--"

Lingga menghentikan nyanyian sekaligus petikan pada gitarnya kala ponsel yang sejak tadi tergeletak di atas paha Lingga dan menampilkan lirik beserta chord-chord berubah menjadi panggilan suara dari Malvian.

Tanpa menyingkirkan gitar kesayangannya yang ia pangku, lelaki itu mengangkat panggilan suara yang terus tersambung meminta diberi jawaban.

Siapa yang tidak jengah saat tengah menikmati kegiatan sendiri lalu dihentikan karena satu panggilan masuk. Namun, saat panggilan tersebut diangkat justru malah diputus sepihak oleh orang diseberang telepon.

Dengan sedikit kesal, Lingga terpaksa menyingkirkan gitarnya kemudian menyandar pada dipan dan mengirim pesan untuk Malvian.

Ia pikir Malvian hanya ingin bercanda, ternyata Lingga lupa bahwa dirinya telah mengirimkan pesan lebih dulu sore tadi pada Malvian dan baru terbalaskan sekarang.

Ia pikir Malvian hanya ingin bercanda, ternyata Lingga lupa bahwa dirinya telah mengirimkan pesan lebih dulu sore tadi pada Malvian dan baru terbalaskan sekarang

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Menutup obrolannya dengan Malvian dan seribu satu tingkahnya, lelaki yang telah hilang selera untuk kembali menjadi solo singer di kamarnya itu memilih untuk merebahkan tubuhnya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Menutup obrolannya dengan Malvian dan seribu satu tingkahnya, lelaki yang telah hilang selera untuk kembali menjadi solo singer di kamarnya itu memilih untuk merebahkan tubuhnya.

Mengabarkan segala hal mulai dari yang tidak penting hingga berbobot bahkan sedikit mengundang cekcok rasanya sudah biasa mereka alami.

Sampai kini, Malvian masih menjadi satu-satunya teman yang mengetahui banyak tentang Lingga karena ia memiliki kepercayaan itu.

Terlebih saat ia mengetahui aksi brutalnya Agam. Tak jarang lelaki itu ingin membesuk Lingga tapi selalu terhalang dengan urusan sekolah.

Bicara tentang sekolah, Malvian juga termasuk salah satu dari siswa yang juga tergabung dengan siswa-siswa yang banyak dikenal seantero sekolah. Begitu juga dengan Lingga sebelum dirinya memutuskan untuk pindah sekolah sekaligus kota.

Meski begitu, mereka berdua tak pernah sampai terlibat kasus tawuran. Mereka pikir itu hanya akan merusak semuanya.

Pendek banget ya chapter ini, sengaja sii soalnya afshjklmx tapi besok bakal seperti biasa lagi ko

Oiya, kemarin pal sempet nanya ke kalian tentang cast Pian, hari ini tau yaa siapa yang jadi Malvian
Satu persatu castnya bakal kebuka kalo kalian ga lupa buat vote komen biar Pal semangat

Stay healthy && happy, darl

PETRICHOR  [ END ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ