01. Hai Janu, Ada Hati Untukmu

157 19 0
                                    

"Janu!" teriak seorang gadis dengan seragam sekolahnya melengking di depan gerbang yang hampir di tutup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Janu!" teriak seorang gadis dengan seragam sekolahnya melengking di depan gerbang yang hampir di tutup.

Pemilik nama Janu, atau lebih lengkapnya Gardana Renjanu menoleh. Ia melepas sepasang earphones yang bertengger di telinganya.

"Janu!" Napas gadis itu tidak beraturan. Ia berhenti di depan Renjanu dengan memegangi lututnya yang terasa kram karena berlari mengejar lelaki itu. Sambil mengatur napasnya gadis itu berujar. "Pantes ... Pakai earphone ternyata." Gadis itu menatap earphone yang berada di genggaman Renjanu.

"Ada apa, Jani?" tanya Renjanu, raut mukanya nampak bingung tapi juga khawatir menatap gadis itu. Bukan tanpa alasan Renjanu khawatir, sebab gadis itu adalah Anjani, sahabat Renjanu sejak kecil.

"Mau berangkat bareng, tapi keburu sampai di sekolah," jawab Anjani senyumnya manis hingga menampakkan deretan gigi putih serta dua lesung pipitnya.

Renjanu mengangguk mengerti dan tersenyum tak kalah manis dari Anjani. "Kalau gitu sekarang aja barengnya," ajak Renjanu dan langsung disetujui oleh gadis itu.

"Janu," panggil Anjani dengan lirih. "Janu beneran pacaran sama Si Itu?" tanya Anjani dengan tertunduk. Ia sedikit ragu untuk menanyakan hal ini. Takut jika jawaban Renjanu adalah 'Iya'.

Renjanu mengerutkan dahinya. Si itu? Siapa yang Jani maksud? "Si Itu siapa?" tanya Renjanu bingung.

"Si Itu loh, yang katanya pacaran sama Janu." Anjani memutar-mutar kakinya. "Jani gak mau sebut namanya, gak suka," cicitnya.

Sekarang Renjanu mengerti siapa orang yang Anjani maksud. Hanya satu orang yang Anjani enggan sekali menyebut namanya. Katanya Anjani seperti ini 'Kalau namanya di sebut orangnya pasti muncul.'

"Oh, Parami-" Anjani langsung membekap mulut Renjanu sebelum lelaki itu berhasil menyelesaikan kalimatnya. Menyebalkan sekali, padahal Renjanu juga tahu fakta kalau namanya disebut orangnya akan datang.

"Jangan disebut namanya!" ujar Anjani sembari menggelengkan kepala. "Tinggal jawab iya atau enggak, Janu lama amat!" kesalnya.

"Emang kata siapa kalau Janu pacaran sama Si Itu?" tanya Renjanu dengan mengucap kata 'Si Itu' dengan logat Anjani.

"Kata orang," jawab Anjani sembari menoleh ke arah lain. Sebab Renjanu tengah menatapnya dengan tatapan yang mampu membuat Anjani kikuk.

Renjanu memundurkan kepalnya yang semula mendekat ke arah Anjani. "Jani percaya?" Gelengan Anjani menjadi jawaban akan pertanyaan itu.

Dalam sekejap gadis itu mengangguk. Lalu menggeleng lagi. "Gak tau lah, kan Janu yang pacaran sama Si Itu. Jani cuma penasaran aja."

"Penasaran apa penasaran?" Renjanu menaik-turunkan alisnya mencoba menggoda Anjani.

Gadis dengan tingkat kepekaan rendah itu hanya plonga-plongo kebingungan. "Apa sih? Gak jelas Janu mah," gerutunya.

"Udah gak penasaran?"

Hai Janu || Enerwon ||Where stories live. Discover now