Part 13

703 92 32
                                    

Jeslyn lebih banyak diam tiga hari ini. Di bengkel, ia hanya fokus dengan pekerjaan. Tidak pernah menyapa Devon, apalagi menerima barang atau makanan dari lelaki itu. Benteng yang ia bangun semakin dipertebal, tidak peduli meskipun banyak yang bertanya-tanya ada apa dengan dirinya dan Devon. Gadis itu pun jarang ke rumah lelaki itu. Paling hanya bertemu Miranda dan Richard, setelahnya akan pergi ketika melihat Devon. Sebisa mungkin, Jeslyn akan menjauh. Memberi ketegasan kepada Devon jika dirinya tidak main-main akan menghapus perasaan cintanya.

Hari ini, sesuai janji yang ia berikan ke Kevin, Jeslyn memberi service motor gratis kepada cowok itu. Masalah tagihan bengkel, ia yang akan menanggung dengan merogoh koceknya sendiri.

Ditemani cowok itu di bengkel Thorffata Autobody khusus motor, Jeslyn mulai sibuk mengganti oli. Ia mengeluarkan oli dari motor, menggunakan dua baskom stainless sebagai wadahnya. Cairan oli hitam pekat dan encer itu mengucur keluar. Dari tekstur dan warnanya, menandakan jika oli itu telah lama pemakaian, harus diganti agar tidak mempengaruhi mesin motor yang akan kehilangan perfoma dan membuat mesin cepat rusak.

"Lo parah. Pasti udah lama gak ganti oli," kata Jeslyn, mengomentari oli hitam pekat itu.

"Tahu aja lo." Kevin terkekeh. "Makanya gue minta service motor."

Jeslyn menunggu sesaat sampai oli meneteskan cairan terakhirnya. Kemudian, ia beralih membuka filter oli. Ia memeriksanya dengan teliti. "Harus diganti filternya, Kev. Sudah tiga kali ini ganti oli, 'kan?" tanya Jeslyn memastikan.

Kevin mengangguk. "Iya. Ganti sekalian aja. Mumpung free juga." Ia menyengir.

"Huuu, dasar," cibir Jeslyn.

"Bercanda, Jes." Kevin terkikik. "Beberapa hari ini gue udah ngerasa gak nyaman sama tarikannya, suara mesinnya juga udah beda," katanya, sambil memerhatikan Jeslyn yang memindahkan dua baskom stainless berisi oli hitam pekat itu.

"Bentar, gue ambil oli sama filternya dulu." Jeslyn berlalu ke dalam bengkel. Ia mengambil tiga botol oli dan filter oli. Lantas, kembali ke motornya lagi, menaruh botol-botol oli ke lantai.

"Perlu tiga botol?" tanya Kevin sambil menatap botol oli di hadapannya.

"Enggak. Cuma butuh dua liter empat puluh mili saja. Kalau gak ganti filter cuma makai dua liter olinya."

"Gila, sih. Pengetahuan gue tentang otomotif kalah sama elo."

"Lo, 'kan, anak management bisnis. Gimana, sih."

"Iya, juga, ya." Kevin manggut-manggut membenarkan.

"Berarti tahun ini lo sidang skripsi, ya? Terus udah mulai sibuk di perusahaan bokap lo?" tanya Jeslyn sambil menuang oli ke tabung motor.

"Hehem."

"Kalau lo udah sibuk, pasti gak akan sebebas sekarang." Suara Jeslyn terdengar lemah. Ia tersenyum hambar.

"Enggaklah. Kita masih akan main bersama." Kevin mengamati wajah gadis itu. Ada rasa tak tega melihatnya.

"Kalau lo udah sibuk, gue berharap lo enggak ngelupain gue. Atau misalnya lo udah punya cewek atau keluarga, lo masih ingat gue."

"Kenapa lo ngomongnya udah jauh ke situ, anjir?"

Jeslyn menggeleng sambil mengedikkan bahu. "Gue cuma belum siap kalau orang yang deket sama gue, pergi satu per satu ninggalin gue. Menjauh dan ngelupain gue. Gue udah kehilangan tiga orang, sebentar lagi gue pasti akan kehilangan elo sama anak-anak AMGOWELLS lainnya. Kalian juga punya masa depan yang harus diraih, 'kan? Tidak selamanya akan seperti ini terus."

Kevin terdiam. Ia menyadari ada rasa ketakutan dari Jeslyn. Ya, gadis itu takut kehilangan orang-orang terdekatnya lagi setelah Devon dan sang papa.

Beringsut mendekati Jeslyn, cowok berkuncir itu menenggerkan salah satu tangannya ke bahu kiri gadis itu, lalu berkata, "Sahabat dan pertemanan beda dengan status pacaran atau suami-istri, Jeslyn. Walaupun kita berpisah, tidak ada kata melupakan atau berubah status menjadi mantan sahabat. Kecuali konflik besar yang memisahkan kita, mungkin masing-masing akan menganggapnya mantan sahabat. Berbeda dengan pacar dan suami-istri, kalau berpisah sudah pasti dikatakan mantan. Dan masing-masing akan melupakan."

IMPOSSIBLE (REVISI)Where stories live. Discover now