Part 23

462 25 7
                                    

Reval memetik senar gitar sesuai cord yang telah dipelajari dari lagu Manusia Bodoh. Sedangkan, temannya yang lain kompak bernyanyi sesuai nada yang mengiringi. Jeslyn yang paling menghayati dan penuh ekspresi, benar-benar dijadikan pelampiasan atas rasa yang membuat dirinya bagai manusia bodoh sekarang.

Tiada yang salah
Hanya aku, manusia bodoh
Yang biarkan semua
Ini permainkanku berulang-ulang kali

Saat mengalunkan lirik tersebut, Jeslyn memukul-mukul dadanya begitu semangat. Suaranya terdengar begitu lepas, seolah mengeluarkan seluruh beban yang terpendam dalam dada.

Mencoba bertahan sekuat hati
Layaknya karang yang dihempas sang ombak
Jalani hidup dalam buai belaka
Serahkan cinta tulus di dalam takdir

Kekompakan suara nyanyian serta petikan senar gitar yang terdengar begitu menyatu, membuat arti dari setiap liriknya cukup menghanyutkan perasaan. Beberapa anak yang melakukan live streaming di Instragram dan Tik Tok, dibanjiri komenan pujian atas keseruan mereka.

Tak ayal banyak cewek-cewek yang mengidolakan anggota AMGOWELLS, terutama kepada Kevin yang terlihat paling tampan di antara mereka. Sedangkan, Jeslyn, gadis itu pun mendapat cukup banyak fans, namun juga banyak hatters perempuan yang tak begitu menyukai keberadaannya di AMGOWELLS, apalagi banyak yang mempermasalahkan kedekatannya dengan Kevin.

Semua kisah pasti ada akhir
Yang harus dilalui
Begitu juga akhir kisah ini
Yakin ku indah

Hanya Jeslyn yang mengalunkan lirik itu dengan menaikkan nada suara, sampai  memperlihatkan jelas urat lehernya yang tertarik kencang. Sedangkan, yang lain terdiam sambil manggut-manggut menikmatinya.

Perkumpulan mereka pun tak lepas dari pandangan Devon yang berada di balkon utama rumah. Lelaki itu berdiri membungkuk dengan kedua lengan bertumpu di pembatas. Dengan sorot matanya yang awas dan tajam, tak sekali pun mengalihkan pandangan dari Jeslyn.

"Ada yang ngamatin kita ternyata," ucap Hans, yang tak sengaja mengarahkan pandangan ke balkon.

"Siapa? Mana?" tanya Kevin sambil mengitari pandangan ke sekitar.

"Tuh, di balkon." Hans mengedikkan dagu ke arah Devon. Diikuti yang lain.

"Wah, iya," balas yang lain.

"Anjir, gue kira demit," ucap Kevin, asal.

"Emang demit." Jeslyn menyahutnya tak acuh. "Udah, abaikan saja. Kalau dilihatin malah kesenangan nanti, dapat perhatian dari kita." Kemudian, ia mengalihkan perhatian ke teman-temannya lagi. "Ayo, lanjut lagu kedua."

"Apa sekarang?" tanya Reval, menatap temannya satu per satu.

"Emang Dasar, dari Wali," usul Jeslyn lagi.

"Naaah, setuju! Setuju! Kalau itu cocok buat yang di balkon," ucap Kevin semangat, dan disahut banyolan dari yang lain.

"Let's gooo!" Reval mulai memetik senar gitar dengan cord lagu Emang Dasar yang dibuat seasik mungkin dengan tambahan ketukan tratatatak dari badan gitar.

Aku tahu kamu
Kamu seorang bajingan
Aku tahu kamu
Kau banyak jurus andalan

Mereka terlihat begitu semangat saat menyanyikannya sembari menggoyang-goyangkan tubuh dalam posisi duduk. Ketika mengatakan bajingan, mereka tekankan sambil menatap kompak ke arah Devon. Reval pun semakin semangat memetik senar gitar serta menambah ketukan tratatatak, ketika teman-temannya semakin heboh bernyanyi yang di selingi suara-suara banyolan.

IMPOSSIBLE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang