Part 15

471 22 13
                                    

Dini hari—di tengah jalanan yang sepi akan kendaraan—di sanalah tempat Jeslyn melampiaskan amarahnya yang terus mencongkol dalam dada. Dari sakit hati, benci, emosi, rasa ingin mengamuk dan mencaci, benar-benar ia luapkan dalam pacuan motornya yang melaju kencang. Setiap bayangan wajah Devon dan papanya datang, detik itu juga ia menambah kecepatan—bak burung darat yang terbang tanpa haluan. Dua lawannya bahkan tertinggal cukup jauh, dan Jeslyn sama sekali tidak memedulikan. Kefokusannya hanya pada jalanan serta bagaimana ia bisa melampiaskan emosinya yang membara agar hati lebih lega.

Memakan waktu dua puluh menitan melintasi jalanan lurus, menikung, dan di bawah gelapnya langit malam. Akhirnya, Jeslyn sampai di garis finish lebih dulu. Sorak-sorai kegembiraan dari para anggotanya dan penonton lain, menyambut kedatangannya. Ada rasa puas dan bangga tersendiri bagi Jeslyn jika bisa melibas lawannya saat balapan.

"Hohohooo! Lo hebat, Jeslyn!"

"Gue bangga banget sama lo!"

"Skill lo dalam balapan motor atau ngedrift memang enggak ada lawan! Hebat!"

Dan masih banyak lagi kata-kata selamat serta pujian yang Jeslyn dengar. Gadis itu turun dari motor setelah mematikan mesinnya, lantas mencopot helm.

"Huft! Gue sudah mengeluarkan tenaga dalam. Enggak sia-sia lah," kelakar Jeslyn diiringi tawa renyah. Napasnya terdengar menggebu. Dan tak lama, dua lawannya sampai di garis finish dengan jarak hampir bersamaan. Masing-masing menghampiri anggotanya.

"Oke, Guys! Di sini, kita sudah mendapatkan pemenang dari pemain inti yang mewakili club motor masing-masing! Selamat ... untuk Jeslyn!" kata MC yang berdiri di dekat api unggun. Ia mengangkat salah satu tangannya yang memegang amplop cokelat berisi uang tunai.

Tepuk tangan pun terdengar riuh begitu Jeslyn berlari menghampiri MC.

"Thanks!" ucap Jeslyn, saat menerima amplop cokelat yang diserahkan MC.

Gadis itu tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan amplop. Kemudian, berlari menghampiri anggotanya lagi. Dan tanpa ia sadari, banyak ponsel yang merekam video dirinya dari mulai start sampai memasuki garis finish, serta penyerahan uang tunai. Termasuk Kevin.

"Ini uang kita semua. Mau digunain untuk apa?" ucap Jeslyn sekaligus bertanya, kepada anggota AMGOWELLS.

"Simpan lo dulu saja. Buat apanya, pikir nanti belakangan," balas Kevin, dan mendapat anggukan setuju dari teman-temannya. Mereka paham Jeslyn lebih membutuhkan uang tersebut untuk keperluannya. Terkadang, uang hasil balapan pun digunakan bersama untuk disumbangkan ke panti asuhan atau ke anak-anak didikannya.

"Oke." Jeslyn manggut-manggut. "Gue mau mengabadikan momen ini dulu. HP gue, Kev," pintanya kepada Kevin, karena tas miliknya dibawa lelaki itu.

Kevin menyerahkan waistbag ke sang pemilik, Jeslyn pun segera mengambil ponsel di dalamnya. Lantas, ia langsung mengabadikan momen tersebut, merekamnya dengan memperlihatkan amplop cokelat yang dibawa.

"Hai, Guys! Malam ini gue menang lagi. Thanks, buat sahabat-sahabat gue yang selalu support gue!" Jeslyn mengarahkan kamera ke anggotanya. Mereka melambaikan tangan seraya tersenyum lebar. "Dan terima kasih juga buat teman-teman gue yang lain! Team solid yang selalu kompak, dengan permainan yang sehat!" Ia beralih merekam club motor lainnya sembari menghampiri mereka dan mengajaknya bertos ria.

Tidak cukup ruang untuk melakukan durasi video panjang di story Instagram, Jeslyn memposting video pertama lalu melakukan perekaman ulang. Kali ini ia berpindah-pindah tempat untuk memperlihatkan kemeriahan dan bagaimana bahagianya dirinya dianggap ada oleh mereka.

Mungkin, orang tua lain akan marah jika anak perempuannya berkeliaran sampai tengah malam seperti dirinya. Namun, mereka melakukan perannya sebagai orang tua yang baik, dengan memenuhi kebutuhan sang anak yang membutuhkan kasih sayang dalam kehangatan keluarga, benar-benar menumpah-ruahkan perhatian. Tidak seperti papanya yang sangat abai kepada dirinya dan suka menyalah-nyalahkannya sebagai anak pembawa sial. Menginginkan anaknya diam di rumah, tapi yang papanya ciptakan adalah neraka yang ditinggali para iblis. Memuakkan.

IMPOSSIBLE (REVISI)Where stories live. Discover now