BAB 4

9.2K 363 5
                                    

Bila ada typo mohon diberi tanda

HAPPY READING
.
.
.
.
.


Sudah dua hari setelah Harlan memberikannya hukuman yang menurutnya gila kini Nathala hanya bisa memandangi jendela kamarnya ia berharap semua bisa kembali normal dimana ia bisa berkuliah dan bisa bertemu dengan ibu niam, ia benar - benar rindu.

Hingga suara deru langkah terdengar dari luar Nathala bangkit dan berjalan menuju pintu samar - samar ia mendengar obrolan Harlan dengan saudara kembarnya Harald.

" tidak bisakah kau pergi sendiri ? " tanya Harlan.

" bagaimana mungkin aku harus pergi tanpa sang ketua " balas Harald

" hanya tiga hari tak lebih " lanjutnya dan pergi meninggalkan Harlan.

Suara kunci pintu menyadarkan Nathala ia memundurkan langkahnya. Pintu terbuka lebar terlihatlah Harlan dengan setelan jas hitamnya tengah menatap Nathala dengan senyum miringnya " hay baby " ucap Harlan berjalan mendekati Nathala sontak Nathala memundurkan langkahnya ia takut Harlan akan menyakitinya atau mungkin menyiksanya lebih parah.

" come here baby " ucap Harlan menatap Nathala yang tengah memundurkan langkahnya.

" mencobalah untuk menurut maka aku tak akan menyakitimu " lanjut Harlan.

Nathala berhenti memundurkan langkahnya dan menatap Harlan takut - takut sedangkan yang ditatap menunjukan senyum tipisnya.

Nathala mulai berjalan mendekat
" good girl " ucap Harlan yang melihat Nathala mulai mendekatinya dengan perlahan.

Harlan yang tak sabar pun menarik lengan Nathala pelan dan mendekapnya dipelukannya ia mengecup pucuk kepala Nathala berulang kali.

" I really miss you baby " ucap Harlan yang terus mengecup pucuk kepala Nathala.

Nathala hanya diam mendengar penuturan lelaki itu hingga ucapannya membuat Nathala mendongakkan kepalanya.

" aku akan pergi untuk perjalanan bisnis jadi aku terpaksa meninggalkanmu " ucap Harlan yang terdengar lesu.

Nathala menganggukan kepala memandang wajah tampan yang terlihat lesu itu. Dalam pikiran Natahla tengah merencanakan bagaimana ia bisa kabur dari mansion iblis ini.

" aku hanya pergi tiga atau empat hari jadi tetap diam dimansion dan jangan mencoba untuk kabur " lanjutnya kemudian melepaskan pelukannya.

Harlan meraih tangan Nathala menggenggam tangan itu dan menuntun Nathala keluar kamar Nathala tentu senang akhirnya setelah sekian lama kini ia bisa menghirup udara luar kamarnya.

Harlan membawa Nathala dibelakang mansion terlihat sebuah rumah kaca dengan banyaknya bunga dan kupu - kupu. Nathala menutup mulutnya terkejut melihat banyak sekali kupu - kupu yang berterbangan dengan sayap warna - warni.

" do you like it baby ? " tanya Harlan yang melihat senyum lebar Nathala saat kupu - kupu itu hinggap di tangannya Nathala menganggukan kepala seraya menatap Harlan.

" I want to hear your voice " ucap Harlan memandang wajah cantik itu.

Nathala tersenyum " yes i like it thank you Harlan " balas Nathala dengan menyebut namanya. Harlan terkejut saat Nathala menyebutkan namanya Harlan tersenyum tipis kemudian meraih pinggang Nathala posesif.

🍷🍷🍷

Harlan memeluk tubuh Nathala seoalah ia akan pergi selamanya sedangkan yang dipeluk hanya diam dan enggan untuk membalasnya. Harald yang melihat saudara kembarnya pun mulai kesal

" sampai kapan kau akan memeluknya? Kita sudah terlambat karnamu bodoh " ucap Harald kesal pasalnya Harlan sudah hampir setangah jam memeluk Nathala.

Harlan melepaskan pelukannya " aku akan segera kembali " ucapnya kemudian mencium pucuk kepala Nathala.

Ia berbalik badan menatap Harald dingin
" ayo " ucapnya dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan sang adik kembar.

Harald mengusap dadanya sabar dan menyusul sang kakak dengan segala umpatan. Nathala menatap kepergian saudara kembar itu kemudian ia melangkahkan kakinya kembali memasuki mansion " ia harus bisa bebas setelah ini! " batinya bersemangat Nathala telah memikirkan segala cara untuk bebas dari tempat ini.

Nathala menaiki tangga untuk menuju kamarnya ia menutup pintu kamar rapat - rapat kemudian membuka jendela kamarnya. Ia melirik kebawah cukup tinggi tapi dengan semangat 45' ia siap untuk kabur.

Nathala mengikat kain apa saja yang bisa ia ikat dari selimut, seprai, bahkan baju - baju yang berada di walk in closed nya setelah semua terikat kencang Nathala mulai mengikatkanya di kepala ranjang dan melemparkannya keluar jendela ia melihat dan ternyata ikatan kain itu sampai kebawah sana.

Nathala mulai menuruni jendela dengan berpegangan ikatan kain itu perlahan tapi pasti ia mulai turun hingga kebwah. Nathala melihat kesana kemari tak terlihat satu pun bodyguard disini sedikit aneh tapi tujuan Nathala hanya satu yaitu bebas dari iblis itu.

Nathala mulai berlari sekencang mungkin ia tersenyum akhirnya ia bebas batinya hingga " Nona, berhenti!! ".


Hola akhirnya up setelah sekian lama tidak up hehe😁
Maap ya gusy klo up nya lama soalnya lagi sibuk ppdb🙏
Jangan lupa vote dan komen ya

Jangan lupa juga buat follow akun ig author dan juga akunya si Harlan

Author : @moza_izzaa
Ig Harlan : @harlan_stanly

Thank you

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang