BAB 18

4.8K 216 17
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Darah mengalir deras diantara leher Nathala dan bersamaan dengan itu dunia Harlan hancur. Tidak! Gadisnya tidak boleh pergi! dunianya akan hancur.

Harlan mendekat dia memeluk tubuh lemas Nathala dengan darah mengalir deras.

" tidak! J-jangan seperti ini! t-tidak!  " triaknya mengguncangkan tubuh itu.

" hey baby kumohon bangunlah kumohon! Aku akan menghukummu jika kau tak bangun! " lanjutnya dengan terus mengguncangkan tubuh Nathala.

Air mata Harlan mulai turun tubuhnya melemas, ia memandangi wajah cantik milik gadisnya. Harlan benar - benar tak bisa hidup tanpa gadisnya, gadisnya adalah dunianya dan segala - galanya.

" hiks hiks hiks "

" jangan pergi "

" aku berjanji tak akan menghukummu lagi jika kau bangun sekarang "

" aku janji Nathala aku janji " gumamnya dengan air mata yang terus mengalir.

...

" Harlan " panggil Nathala ketika pria itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

" Harlan bangun! " serunya lagi seraya menggoyangkan tubuh itu.

" Har-"

" Jangan! "

Nathala terkejut ketika Harlan yang terbangun dengan keringat dan air mata yang membasahi pipi pria itu.

Nathala memiringkan kepalanya ketika melihat Harlan seperti sedang mencari sesuatu.

" akh "

Dengan tiba - tiba Harlan memeluk gadis itu dengan erat dan mengecupnya berkali - kali. Pria itu melonggarkan pelukan itu dan menatap Nathala, menangkup pipinya yang sekarang sedikit lebih berisi.

" jangan pernah pergi, jangan pernah tinggalkan aku Nathala " ucapnya menatap mata gadis itu.

Cup

Harlan mencium bibir gadis itu dengan lembut, ia melumat bahkan menyesapnya yang membuat Nathala terbuai oleh ciuman lembut itu.

Harlan melepaskan ciuman itu kemudian memeluk tubuh mungil itu.

" apa kau baik - baik saja ? " tanya Nathala.

Harlan menggelengkan kepala dan masih tetap memeluk tubuh gadis itu.

" aku tak ingin kau pergi Nathala, dan jangan pernah berharap untuk pergi " ucapnya penuh penekanan.

Nathala mengerutkan alisnya bingung dengan perubahan sikap pria ini. Dia merasa aneh setelah Harlan bangun dari tidurnya dan saat dia tidur pun pria itu bergumam mengatakan " jangan pergi " apakah dia bermimpi aneh ? Batin Nathala.

Harlan melepaskan pelukannya kemudian menatap Nathala dengan senyum manisnya.

" apa kau lapar baby ? " tanyanya lembut.

Nathala mengangguk sebagai jawaban. Harlan menyingkirkan anak rambut Nathala dan menyelipkannya di telinga gadis itu.

" kalau begitu ratuku ini ingin makan apa hm ? " tanyanya tersenyum manis.

Nathala diam mulutnya sedikit terbuka karena sempat terpesona dengan senyum manis milik Harlan " sungguh tampan sekali " batinya.

" baby ? " panggil Harlan yang melihat Nathala hanya diam menatap nya.

" hah? Iya?  " jawabnya yang terlihat bingung dan segera mangalihkan padangannya.

Harlan yang melihat Nathala sedang salah tingkah pun tertawa dan sekali lagi membuat Nathala kembali terpesona.

Harlan menangkup pipi Nathala dan menguyel uyel pipi gadis itu.

" your so cute baby haha " serunya yang dimana membuat Nathala kesal.

" yir si citi bibi " cibir Nathala dan beranjak pergi dari sana.

Nathala yang kesal pun pergi meninggalkan Harlan sendiri ia benar  - benar tak sadar akan apa yang ia lakukan sekarang.

1 menit kemudian gadis itu kembali ke kamar dengan ekspresi takutnya. Ia menundukan kepalanya dan berjalan menuju Harlan yang hanya menatapnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada.

" ma-maaf " ucap Nathala takut.

Harlan bangkit dari ranjangnya dan berdiri didepan Nathala. Tangan kanan pria itu terangkat dan dengan menunduk Nathala siap jika Harlan akan memukulnya setelah ini.

" seharusnya aku yang minta maaf karna telah membuatmu kesal " ucapnya dengan mengelus kepala Nathala.

Nathala terkejut akan reaksi itu dan mendongakkan kepalanya menatap Harlan yang tengah tersenyum manis kepadanya.

" hm ? Apa kau berpikir aku akan menghukummu baby ? " tanyanya lembut.

Nathala tersenyum dan entah keberanian dari mana gadis itu memeluk tubuh kekar Harlan, dengan senang hati Harlan membalas pelukan itu sembari mengelus rambut panjang Nathala.

Nathala sungguh senang hari ini entahlah,  ia tak tau mengapa Harlan begitu lembut padanya hari ini. Bahkan senyum pria itu membuat Nathala ingin sekali mencintai pria ini tapi dia masih takut dengan sikap - sikap Harlan yang terlalu terobsesi padanya.

Bersamaan dengan itu tiba - tiba suara triakan Harald  dan tembakan mengejutkan mereka berdua.

" Harlan!  "

Dorr...

...

Hai semua👋
Apa kabar? Semoga sehat selalu hari ini moza up lagi yang kepo sama kelanjutannya jangan lupa vote dan komen yaa!!

Jangan lupa juga buat follow akun ig author dan juga akunya si Harlan

Author : @moza_izzaa
Ig Harlan : @harlan_stanly


THANK YOU GUSY!!

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang