BAB 26

3.2K 172 1
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

" pergi! " seru seorang wanita yang tengah ketakutan.

Keringat dingin mulai mengucur didahi wanita itu. Rasa takut wanita itu bertambah kala seorang pria yang tak lain adalah suaminya sendiri tengah terkekeh bak iblis dengan membawa sebuah pistol ditangannya.

Pria itu membungkukan tubuhnya, menyamakan posisinya pada wanita yang tak lain adalah istrinya. Ia menarik senyum iblisnya kala wanita itu bergerak mundur.

" ah, kau sangat lucu sayang " ucapnya disertai senyum iblis. Bahkan setiap kata yang pria itu ucapkan terasa begitu menusuk telinganya membuat buku kuduk nya berdiri.

" kemarilah " pintanya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. Ia mencoba untuk berdiri dan menggerakkan kakinya yang terasa begitu nyeri akibat dari perbuatan suaminya.

Pria itu menegakkan tubuhnya menatap sang istri dengan tatapan tajamnya. Berjalan mendekati sang istri yang tengah berusaha untuk berdiri.

" kau sangat menyedihkan sayang " ucapnya mengejek dan dengan sengaja pria itu menginjak luka yang berada dikaki istrinya.

" arghh, sa-sakit! Tolong ber-berhenti! " ucap wanita itu menahan sakit.

Air mata wanita itu terus meluruh membasahi kedua pipinya. Ia berusaha menahan rasa sakit dikaki nya.

Pyarr...

Suara pecahan gelas mengalihkan padangan mereka berdua. Terlihat lelaki kecil yang tengah menangis menatap keadaan sang ibu yang mengenaskan.

Tampak sang ayah yang berjalan menghampiri putranya dengan tersenyum tipis.

" lihatlah ibu mu, dia memang pantas mendapatkan hukuman itu " ucap sang ayah yang menunjuk istrinya.

Harlan-pria itu membuka matanya kembali setelah lagi - lagi ia mengingat masa kelamnya yang membuatnya menjadi seperti ini.

Pria itu bangkit dari ranjangnya menatap ke kanan kiri mencari sosok gadis yang selalu membuatnya menjadi tenang.

" Nathala " panggil pria itu.

Tak ada sahutan dari sang gadis. Hanya hening yang menyelimuti kamar pria itu. Harlan menghembuskan nafasnya, lagi - lagi Nathala pergi tanpa izin darinya apakah gadis itu tak lelah mendapat hukuman darinya?.

Harlan berjalan keluar, ia menuruni anak tangga. Sampai dilantai dasar ia bertemu beberapa maid.

" diamana gadis ku ? " tanya nya pada salah satu maid.

Maid itu membungkukan badanya memberi hormat.

" nona berada dihalaman belakang tuan " jawab maid itu sopan.

Mendengar jawaban dari maid Harlan segera melangkahkan kakinya menuju halaman belakang. Pria itu mulai mencari keberadaan gadisnya, ia menoleh ke kanan dan kiri.

Sepi itulah kesan pertama yang Harlan lihat. Tak ada tanda - tanda gadisnya disini. Harlan mulai berjalan menyusuri halaman belakang mansion. Mencari Nathala dengan tatapan tajamnya.

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang