BAB 15 ( Adelia? )

5.6K 243 1
                                    

Hati - hati typo bertebaran!!

Happy Reading
.
.
.
.
.

Tok... Tok..

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian seorang gadis yang tengah menatap laptopnya.

" siapa sih jam segini ketuk - ketuk pintu?! " ucapnya marah.

Tok... Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu semakin bruntal bahkan berubah menjadi sebuah gedoran.

Gadis itu bangkit dari posisi nyamannya
" iya sebentar!! " ucapnya dan berlari menuju pintu.

Cklek...

" siapa si-" ucapnya terhenti ketika seseorang yang mengetuk melenggang masuk begitu saja.

" Adel!! Astaga " ucapnya terkejut.

" tutup pintu cepat!! Tutup na! " suruh Adel pada Lana yang terdiam terkejut.

Brak...

Lana membanting pintunya dengan sangat keras membuatnya terkejut sendiri.

Kaki Adel melemas ia sedikit lega ketika ia bisa berhasil berlari dari kejaran seseorang.

" Del lo kenapa? " tanya Lana menghampiri Adel yang lemas terduduk dilantai.

" Na gue takut Na " ucapnya.

Lana mengernyitkan dahinya tak paham apa yang diucapkan Adel padanya.

" takut kenapa? Ada yang jahatin lo? Siapa?! Ngomong sama gue?! " tanyanya menggebu - gebu.

Adel bangkit dan menatap Lana dengan raut khawatirnya

" dia kembali Na, dia kembali gue harus apa gue takut Na!! " ucapnya

" dia siapa sih?! Lo kalo ngomong yang jelas dong!! Gue ga bisa baca pikiran lo Adelia!! Hih gemes gue " balas Lana yang sudah emosi dengan ucapan Adel yang tak jelas.

Tok... Tok..

Flasback on

" aku tak mau tolong jangan memaksaku " ucap seorang gadis muda itu.

" aku tak menerima penolakan! " balas lelaki muda itu tajam.

" kau gila Harald kau gila! Kau tak lebih dari saudara kembarmu itu!! Kau hanya tau cara menyiksa dan menyiksa sudah cukup aku tak sudi melihatmu lagi!! Minggir!! " marah gadis itu mencoba mendorong pria yang menghadang jalannya.

" Adelia Putri Farasya nama yang indah seperti orangnya " ucap Harald tersenyum.

" bagaiman jika aku menghukum mulutmu ini ? Atau aku membuat sebuah tato alami yang cukul indah Adel ? bagaimana menurutmu ? " lanjutnya terus memojokkan tubuh Adel yang sudah membentur tembok.

Adel gadis itu menatap tajam Harald terdapat rasa benci dari sorot mata itu.

Dorr...

Suara tembakan tiba - tiba terdengar begitu keras dari tempat itu. Sebuah fakultas swasta dengan segala perlengkapan yang memadai serta maju dalam berbagai kejuruan kini menjadi sebuah tempat dimana seseorang sedang beradu tembak diatas sana.

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang