BAB 6

8.2K 335 7
                                    

Bila ada typo mohon diberi tanda 🙏

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Akhirnya malam pun tiba, malam dengan cahaya bulan yang siap menggantikan posisi matahari. Nathala gadis itu terlihat berantakan dengan mata sembab serta rambut yang tak tertata. Terlihat menyedihkan bukan? Ya tapi itulah nasib.

Ia menangis tersedu mengapa harus dia yang seperti ini ? Ditengah tangisnya pintu terbuka terlihatlah seorang lelaki dengan setelan jas hitamnya tersenyum kepadanya.

" hai baby apa kau tak ingin memelukku sebelum aku pergi ? " tanyanya melebarkan kedua tangannya.

Nathala mengalihkan pandangannya bahkan untuk menatapnya saja Nathala merasa semakin membenci pria itu. Harlan menghampiri Nathala menghapus air mata Nathala lembut kemudian mengecup bibir itu berulang kali.

" aku akan sangat merindukanmu baby " ucap Harlan.

Nathala diam tak menjawab uacapan Harlan hingga ucapan Nathala membuatnya terkejut.

" apa kau mencintaiku ? " tanya Nathala tiba - tiba.

Harlan menatap gadis itu ia sedikit bingung mengapa Nathala menanyakan hal tersebut, apakah Nathala tak melihat jika Harlan begitu menyukainya bahkan ia rela melakukan apa saja demi mendapatkan gadisnya itu.

" Of course I really love you baby " jawab Harlan mengelus kedua tangan Nathala.

" why do you ask that baby ? " tanya Harlan yang bingung terhadap hal yang ditanyakan Nathala padanya.

Nathala tersenyum tipis menahan rasa sesak dan air matanya. Ia menatap Harlan dengan mata yang berkaca - kaca menyentuh rahang tegas milik Harlan lembut.

" kau mencintaiku atau terobsesi kepadaku ? " tanyanya.

Harlan diam ia tak tau apa yang dimaksud Nathala, ia melepaskan tangan Nathala yang berada di rahang mikiknya. Harlan menatap Nathala dalam mengecup pucuk kepala Nathala sayang.

" aku akan segera kembali " Bisik Harlan yang enggan menjawab pertanyaan Nathala.

" jangan mencoba kabur atau membuat masalah " lanjutnya lagi kemudian memeluk tubuh lemas Nathala.

🍷🍷🍷

Setelah kepergian Harlan, Nathala bangkit dari duduknya. Ia menghapus air matanya dan berjalan menuju pintu.

" aku harus kuat " ucapnya menyemangati dirinya.

Saat ia akan membuka kenop pintu ia baru sadar jika pintu terkunci dari luar. Natahla tersenyum masam tubuh yang tegap itu kembali lemas.

" aku bukan binatang yang harus dikurung " ucap Nathala tanpa diminta bulir air mata jatuh ke pipinya.

Sedangkan dilain tempat Harlan nampak tersenyum miring melihat gadisnya yang terlihat lemah. Ia sangat suka melihat Nathala yang lemah dan tak berdaya. Harlan terus memandangi ponselnya hingga sapaan seseorang membuatnya terkejut.

" Harlan " sapa gadis muda itu.

Harlan mendongakkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya. Harlan terkejut mengetahui siapa orang itu tetapi sesaat ekspresinya kembali dengan raut datarnya.

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang