BAB 30

3.1K 130 5
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

" ingin melakukannya lagi baby ? " tanya Harlan mulai menciumi leher Nathala.

...

Drttt
Drttt

Suara getaran hp mengalihkan perhatian seorang wanita yang tengah terfokus pada pekerjaannya. Tanpa menunggu lama dengan segera ia mengangkat telepon itu.

" hm, bicaralah " ucapnya.

"...."

" benarkah ? " tanyanya dengan mimik wajah yang berubah.

"...."

" jangan dulu, lalukan secara perlahan aku ingin membuat mereka terbang seperti burung lalu aku akan patahkan sayap burung itu, hingga suara triakan serta tangisan menggema begitu indah " ucapnya dengan tersenyum miring.

"...."

" lakukan saja tugasmu dengan benar " suruhnya dengan nada dingin dan tanpa menunggu jawaban ia mematikan sambungan itu secara sepihak.

Wanita itu bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju balkon ruang kerjanya, menyalakan nikotin kemudian menghisapnya perlahan.

Ia membalikkan tubuhnya, menatap sebuah foto seorang pria dengan sebuah pisau menancap tepat dikepala foto pria itu. Wanita itu menatap dengan penuh dendam.

" sebentar lagi sayang, tunggu waktu yang tepat - " ucapnya menggantung.

Wanita itu menghembuskan asap nikotinnya sebelum ia melanjutkan ucapannya.

" bermainlah sesuka hatimu dan setelah itu berteriaklah dibawah kendaliku Harlan... " lanjutnya dengan menatap foto itu penuh demdam.

...

Nathala menatap marah Harlan yang tengah menyuapinya. Wanita itu segera membuka mulutnya saat Harlan mulai menyodorkan sendok berisi makanan untuknya.

Wanita itu seperti terpaksa menerima suapan Harlan saat pria itu mulai mengancamnya lagi dan lagi.

" Ayo satu suap lagi " ucapnya sembari menyodorkan sendok berisi makanan untuk Nathala.

hap

Selesai sudah acara makan Nathala. Harlan tampak menaruh piring yang ia pegang dimeja kamar mereka, kemudian memberikan segelas air untuk wanitanya. Ingat Nathala udah wanita ya gusy :)

Setelahnya Nathala menerima segelas air yang diberikan Harlan padanya, dan segera meminumnya hingga tak tersisa.

" nih! " serunya memberikan gelas kosong itu pada Harlan dengan wajah masamnya.

Harlan menerima gelas itu dan menaruhnya diatas meja. Ia menatap Nathala yang melipat kedua tanganya didepan dada. Harlan menahan untuk tidak menguyel pipi wanitanya. Namun...

Cup
Cup
Cup
Cup

Pria itu terus memberikan kecupan disetiap sisi wajah Nathala.

" Aaaaaa!!! Harlan! " triak Nathala yang risi akibat ulah Harlan padanya.

Harlan menghentikan kegiatannya. Ia menegakkan kembali tubuhnya, menatap wanitanya dengan senyum manisnya.

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang