BAB 29

3.5K 169 9
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Nathala terbangun dari tidurnya, ia terbangun dengan rasa sakit disekujur tubuhnya. Tubuhnya terasa remuk setelah apa yang Harlan lakukan padanya semalam.

Wanita itu menengok kesamping kanan, dan hal pertama yang ia lihat adalah Harlan. Pria itu tengah tertidur sembari memeluknya dari arah belakang.

" wajah tampan yang tenang " batin Nathala.

Tanpa sadar Nathala mengusap rambut Harlan. Menatapnya sembari memikirkan hal apa yang akan terjadi padanya dikemudian hari. Mengingat dirinya kini sudah sepenuhnya menjadi milik Harlan Stanley seorang pria yang memiliki wajah tampan tetapi tidak dengan hatinya yang bak iblis.

" emhh... "

Tangan Nathala berhenti saat Harlan mulai terbangun dari tidurnya.

" mangapa berhenti ? Lakukan lagi " pinta Harlan dengan menuntun tangan Nathala untuk mengusap rambutnya lagi.

Nathala menuruti permintaan Harlan. Wanita itu kembali mengusap rambut Harlan yang kini kembali memejamkan matanya.

Hening beberapa saat, hingga ucapan Harlan membuat Nathala berhenti mengusap rambut miliknya dan menatap lekat wajah pria itu.

" aku akan menikahimu dalam waktu tiga hari " ucap Harlan bangkit dari acara tidurnya.

" aku akan bertanggung jawab atas dirimu, dan mencintaimu sepenuh hatiku " ucap Harlan menatap lekat manik mata Nathala.

" dan tak akan melukaiku ? " tanya Nathala tiba - tiba, dan berhasil membuat Harlan seketika diam tak bergeming.

" mengapa diam ? Apakah sesulit itu pertanyaan yang aku lontarkan ? " tanya Nathala lagi yang semakin memojokkan Harlan.

Nathala menghembuskan nafasnya

" aku tau, cinta yang kau maksud adalah- " ia menggantungkan ucapannya sejenak sembari menarik nafasnya perlahan.

" cinta yang penuh akan luka bukan ? " tanya Nathala kembali, kini air matanya tak dapat lagi ia bendung.

" Ntahala cukup jangan membuatku marah " ucap Harlan mencoba untuk sabar.

" tidak! Aku tak ingin berhenti! Sekarang jawab aku, kenapa harus aku yang kau pilih?! Kenapa harus aku?! " tanya Nathala dengan nada marah.

Harlan tersenyum miring menangkup pipi Nathala.

" karna aku hanya menginginkan mu, kau adalah obsesiku, kau adalah gadis pertama yang berhasil membuat hidupku menjadi sangat menyenangkan " ucap Harlan kemudian mencium bibir Nathala dengan paksa.

Nathala memberontak, ia melepaskan ciuman itu. Menatap Harlan dengan penuh rasa benci.

" aku membencimu!! Aku berharap kau mati Harlan!! " ucap Nathala berteriak tepat diwajah Harlan.

Harlan tersenyum manis menganggukan kepala. Mengusap rambut Nathala pelan.

" aku juga sangat mencintaimu " balas Harlan yang membuat Nathala semakin geram dan berfikir bahwa pria dihadapannya ini adalah pria yang sangat gila.

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang