BAB 9 🔫

7.1K 302 2
                                    

Typo Bertebaran 🙏

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Pagi hari yang cerah dengan banyaknya pepohonan yang terlihat asri membuat nuasa sebuah desa menjadi semakin sejuk. Desa dengan keindahan alam yang jauh dari kota serta polusi membuat desa menjadi lebih nyaman dengan udara segarnya.

" hey nak, bangun " ucapan seorang ibu membuat sang gadis yang tengah terlelap itu terganggu.

Perlahan gadis itu membuka matanya. Ia melihat sekeliling mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

" mengapa kau tidur disini ? " ucap ibu tadi membuat sang gadis membuyarkan lamunanya.

Sang gadis yang tak lain adalah Nathala ia bangkit dari tidurnya dengan raut terkejut. Bagaimana bisa ia tidur disini, didepan sebuah toko yang mungkin akan segera buka. Pasti orang - orang akan menganggapnya gelandang saat ini.

" hey nak apa kau mendengarku ? " tanyanya lagi.

Nathala yang sedang melihat sekitar pun memfokuskan tatapannya pada ibu didepanya.

Nathala menatap ibu itu, ia sangat ingin meminta tolong padanya tapi disatu sisi ia takut akan amukan ibu itu.

" apa kau ingin berbicara sesuatu ? " tanya ibu itu kembali.

Nathala berfikir sejenak dengan rasa takut Nathala berucap " apa ibu mau membantu saya ? " ucapnya takut - takut.

Ibu itu menatap Nathala seolah menilai dirinya.

" saya bisa melakukan apapun asal tolong bantu saya " mohonnya.

" apa yang kau butuhkan ? " tanya ibu itu.

" saya hanya butuh pekerjaan dan tempat tinggal " jawab Nathala.

Ibu itu tersenyum, ia menatap Nathala mulai dari atas hingga kebawah.

" cantik " pujinya.

Nathala yang mendengar pun hanya tersenyum kikuk.

" sepertinya aku akan kaya setelah ini " batin ibu itu dengan senyum miringnya.

" baiklah ayo ikut aku, kita akan kerumahku " ucap ibu itu.

Nathala yang mendengar itu pun tersenyum. Akhirnya ia bisa mendapatkan pekerjaan dan juga tempat tinggal yang layak.

" oh iya, kau bisa memanggilku kak Lina jangan ibu aku tak setua itu " ucapnya tertawa.

Nathala tersenyum kemudian mengangguk paham.

" Baiklah kak, oh iya kakak bisa memanggilku Nathala " ucap Nathala memperkenalkan dirinya.

...

Akhirnya setelah perjalanan yang lumayan lama mereka berdua pun sampai disebuah rumah yang menurut Nathala cukup besar didaerah pedesaan.

Rumah dengan 3 lantai itu terlihat sangat besar dibanding rumah - rumah lainya. Bahkan untuk desainnya terlihat seperti rumah kota pada umumnya.

Berbeda dengan rumah - rumah yang berada dipedesaan ini yang terlihat masih tradisional tetapi elegan dan terkesan menarik.

" kenapa diam, ayo masuk " ucap Lina yang sedari tadi menatap Nathala hanya diam tanpa mengikuti nya.

Nathala yang mendengar ucapan Lina pun mengangguk dan segera melangkah mengikuti Lina yang berada didepanya.

Lagi - lagi Nathala dibuat terkejut dengan desai yang berada di ruang tamu rumah ini. Terlihat sangat mirip dikota - kota tetapi yang ini lebih nyaman karna dengan nuasa pedesaan yang sejuk.

You are mine !!  [ End ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن