(11) Kasus

25 9 0
                                    

Ada yang bisa tebak apa yang terjadi di Sekolah pas Naraya bolos?

Kasih semangat buat Naraya ya!

Hujani aku dengan komen dan vote juga!

wajib follow
wajib
wajib
😄

♡´・ᴗ・'♡
-----




Sisi kanan parkiran sudah banyak di penuhi oleh motor matic yang biasanya dikendarai oleh siswa teladan. Siapa pun yang parkir disini paling sulit pulang saat siang, karena biasanya jalan keluar akan sesak di penuhi oleh kendaraan yang di dominasi motor bertangki depan yang dikendarai oleh murid laki-laki yang sering telat dari sisi kiri. Sisi kiri memang paling dekat dengan gerbang, sedangkan sisi kanan lebih menjorok ke depan dan harus melewati lahan yang dipakai khusus untuk parkir motor guru.

Sekala berhasil memarkirkan motornya di parkiran kanan, walaupun ia tahu pasti ia akan pulang lebih lama dibanding pemarkir lain yang ada di parkiran kanan.

Tak apa bukan? Mengingat jam pulangnya memang dua jam lebih lambat dari siswa lain.

"Jangan jalan dulu, Ra!" Perintah Sekala sembari mengunci motornya, melepaskan jaket yang membungkus tubuh tegaknya.

Naraya hanya menoleh tanpa menjawab apa-apa. Seperti biasa, cewek ini memang irit sekali suara saat bersama Sekala.

"Gue antar sampai depan kelas," Ujar Sekala merangkul pundak Naraya, memberi aba-aba lewat cengkeraman lembut di salah satu pundak agar Naraya mulai melangkah.

"Gue ga apa-apa, Kak."

"Gue yang apa-apa, udah nurut aja!"

"Tapi lo kan harus ke ruang OSIS," Naraya merasakan Sekala masih melingkarkan lengannya di pundak saat mereka melewati persimpangan antara deretan kelas dan ruang OSIS.
"Kak, kelas lo ... Belok," Naraya kembali menoleh Sekala saat mereka melewati simpangan kelas sebelas dan sepuluh. Namun Sekala masih bergeming, diam menatap lurus, serius.

Sesaat kemudian tanpa terasa keduanya sudah sampai di depan kelas, Naraya baru saja membelokkan kakinya saat tiba-tiba tubuh seseorang menyuruk di kakinya.

"Aaaa," Teriakan Naraya tak terelak saat perlahan cowok dengan kaos berwarna abu-abu itu rubuh di hadapannya.

"Naraya. Maafin gue!"

Mata Naraya melotot mendapati Raka bersujud di hadapannya dengan wajah yang sudah tidak bisa dikenali lagi, lebam di segala penjuru, bengkak di mata kanannya serta perban yang memenuhi area kepala.

"Gue mohon sama lo, Naraya! Maafin gue!" Ucap Raka merungut-rungut.

Sekala mengambil satu langkah di depan Naraya, kini gadis itu bersembunyi di balik tubuh Kakaknya, memelintir bagian seragam atas Sekala ketika perlahan cowok itu menunduk, menyengkeram kerah baju Raka dan memaksanya berdiri.

"Masih berani lo nampakin muka di depan adik gue? Hah?"
"Bangsat!" Satu pukulan Sekala berhasil membuat Raka kembali terhuyung dan tergeletak di lantai.

Cowok itu merengek.

"Ra... Gue bahkan ga apa-apain lo, tapi kenapa balasannya harus sebegininya sih?" Raka berusaha kembali mendekat. Menepuk dadanya dengan keras.
"Apa ini setimpal?"

Raka mungkin benar, ia memang tidak sempat menyentuh Naraya. Tapi sebagaimana dia mengombang-ambingkan mental Naraya setelah kejadian kemarin? Apakah ia nampak pantas jika merasa paling tersakiti disini?

"Tolong bilang sama semua orang, Ra!"
"Gue ga ngapa-ngapain lo kan, Ra?" Raka kembali meneteskan air mata.
"Jawab Naraya!" Isaknya.

"Banyak omong!"

Judes but love 「COMPLETED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang