Sebelumnya jgn lupa vote + komennya ya💛
Sinar matahari pagi sukses mengusik tidur Aya. Gadis itu terbangun dari tidurnya. Tadi jam setengah lima sempat terbangun dari tidur untuk sholat bersama Dipta. Dipta yang jadi imam. Setelah itu Aya tidur lagi.
Di rumah Jogja, Aya benar-benar menganggur setelah resign dari kerjaan yang benar-benar membuat dia kena mental gara-gara bosnya galak banget. Bosnya perempuan, dan kayaknya dia menstruasi setiap hari. Pasalnya setiap apapun yang Aya lakukan pasti kena marah atau omel, padahal Aya sudah melakukannya dengan benar.
Aya membuka matanya. Ia melirik ke arah jam yang ada di dinding kamar.
10.37 WIB.
"EBUSET! DIPATOK AYAM BENERAN REJEKI AKU!" pekik Aya dan langsung melompat dari kasur. Ia juga tidak mendapati Dipta yang tidur di sebelahnya. Guling dan bantal yang bertumpuk pun sudah hancur akibat posisi terakhir Aya yang kepalanya ada di bawah dan kakinya ada di atas. Benar-benar mau ditaruh di mana muka Aya.
Aya segera keluar kamar dan mendapati Bu Tri, ART di rumah itu.
"Bu, suami aku ke mana?" tanya Aya.
"Bapak sudah berangkat dari jam setengah tujuh tadi, Bu," balas Bu Tri membuat Aya menggigit bibirnya. Astaga Naraya, bisa-bisanya tidak melayani suami di pagi hari. Ibu mertua menilai sangat buruk.
"Oh gitu ya, hehe."
"Permisi, Bu. Mau saya pel."
"A-ah iya. Oh ya, jangan panggil aku pakai sebutan Bu. Aku masih muda kok. Panggil nama aja," minta Aya.
"Kalau itu saya ndak enak. Kalau Bapak dengar nanti saya dikira ndak sopan."
"Yaudah mbak aja."
Bu Tri menghela napas, "Ya sudah, Mbak Aya."
"Better."
"Wafer maksudnya, Mbak?"
Aya menggeleng, "Better itu bahasa Inggris. Artinya lebih baik."
"Oh siap. Better," ucap Bu Tri sambil mengacungkan jempol tangannya.
"Nah, sip."
"Yaudah, aku ke kamar lagi ya, Bu Tri. Kalau Bu Tri mau panggil aku, ketuk aja pintunya."
"Siap mbak Aya."
CITEȘTI
Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓
Fanfiction[END] Putusnya hubungan Aya dan Dikta membuatnya ingin balas dendam pada Dikta. Dengan cara menikahi Dipta adik laki-laki Dikta. Aya ingin membuktikan pada Dikta bahwa ia bisa bahagia tanpa dia. Dan hal itu mengikat Aya pada pernikahan tanpa cinta d...