24. Keputusan

476 74 4
                                    

"Kenapa?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Kenapa?"

"Sonia, dia mau bicara sama kamu."

Aya menempelkan ponsel di telinganya. Kemudian ia menjauh dari hadapan Dipta untuk berbicara dengan Sonia.

"Aya."

Mendengar suara Sonia yang bergetar sukses membuat Aya menarik napas begitu dalam.

"Maaf, aku minta maaf untuk semua yang pernah aku lakuin ke kamu."

Aya masih diam dan belum membalas perkataan Sonia yang tiba-tiba meminta maaf padanya.

"Aku ingat semuanya. Dan aku merasa bersalah karena hal itu. Mungkin ini adalah balasan yang diberikan Tuhan buat aku karena udah nyakitin kamu dari SMA."

Sonia terdengar menangis. Naraya hanya bisa menggigit bibir dalamnya sambil menahan rasa sakit yang tiba-tiba saja merentang begitu lebarnya.

"Aku pikir, dengan merebut Dikta dari kamu, aku bisa lebih bahagia. Tapi nyatanya nggak, Aya. Aku nggak tau cinta sedalam apa yang kamu berikan buat Dikta sampai dia belum bisa berpaling dari kamu."

Aya terduduk di sofa depan TV dan masih memasang telinga untuk mendengar semua perkataan Sonia.

"Aya, aku minta maaf sekali lagi. Aku tau kamu bakalan berat buat maafin aku. Aku paham mengenai hal itu. Kamu tau? Dua tahun pernikahan yang aku pertahankan terasa sia-sia. Aku sadar, bahwa mencintai seseorang memang nggak selamanya harus memiliki. Dan sekarang, aku akan melepas Dikta."

"Kamu ngomong apa sih?" tanya Aya dengan bibir yang bergetar.

"Mulai hari ini kamu bisa memeluk cintamu lagi, Aya."

"Jangan ngomong ngelantur. Mending Kak Sonia istirahat aja biar cepet sembuh," ucap Aya.

"Aku nggak tenang kalau harus istirahat dengan semua perasaan campur aduk ini. Aya, aku tau kamu yang nyebarin rumor itu, tapi aku nggak akan marah. Aku mengerti bagaimana perasaan kamu. Dan yang seharusnya memahami itu aku. Aku dulu terlalu memaksa dan kekanak-kanakan dengan cara menghalalkan segala cara untuk meraih tempat kamu di hati Dikta."

Aya semakin menggigit bibir dalamnya ketika ia mendengar bahwa Sonia sudah tau jika orang dibalik penyebaran rumor palsu itu adalah dirinya.

"Aku minta maaf, Aya."

Air mata Aya jatuh dan Aya langsung mematikan sambungan telepon itu lalu menjatuhkannya di sofa.

"Kenapa jadi gini?" tanyanya pelan. Sonia menyerah dengan pernikahannya, Dikta yang masih mengejar dirinya, dan Dipta yang begitu besar mencintainya.

Tanpa sadar Aya terjebak dalam rencana yang ia buat sendiri. Sejujurnya rencananya tidak seluruhnya sia-sia. Tapi perasaan merelakan yang muncul pada diri Aya terhadap pernikahan Sonia dan Dikta membuatnya merasa bahwa rencana yang ia buat tidak berguna.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora