15. Januari

605 84 8
                                    

‼️‼️‼️

Maaf klo ada typo ya

Aya menatap Dipta dan mantannya bergantian dengan tatapan datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aya menatap Dipta dan mantannya bergantian dengan tatapan datar. Ia tidak sakit hati melihatnya. Hanya saja kenapa perempuan itu datang di saat yang tidak tepat sih. Hanya itu yang membuat Aya kesal. Tak peduli Dipta mau bermesraan dengan mantannya di mana pun, tapi Aya hanya ingin jika Dipta tidak bermesraan di depan matanya. Itu terlihat menyebalkan.

Anjani menoleh ke arah Aya dengan tatapan penuh tanda tanya juga.

"Hai, kamu siapa?" tanya Anjani.

"Istrinya," balas Aya. Seketika pandangan Anjani kabur dan kepalanya mendadak pusing. Ia menatap Dipta dan bertanya, "Istri? Kita belum putus kan? Maksudnya apa? Akh!" Anjani memegang kepalanya saat ia merasakan pusing yang luar biasa.

Brak!

Tama masuk dengan napas terengah dan menopang tubuh Anjani yang hampir meluruh ke lantai. Tama membawa Anjani duduk di sebuah kursi. Tama menatap Dipta untuk tidak berkata apapun, dan ia juga memberi isyarat bahwa akan menjelaskan semuanya mengenai Anjani.

Aya semakin cengo melihat Anjani yang hampir pingsan setelah mendengar kata istrinya---Anjani terkejut kah kalau istri Dipta secantik Barbie atau bagaimana? Kira-kira begitulah isi pikiran Aya.

"Maksudnya istri itu apa Tama? Dipta nikah?"

"Ah itu, kamu salah denger. Jangan terlalu dipikirin," kata Tama.

Aya semakin menunjukkan wajah bingung. Benar kan kalau dia istrinya Dipta ada yang salah atau bagaimana?

"Kamu lebih baik balik dulu aja ke apartemen kamu Anjani."

"Aku mau ketemu Dipta, Tama. Jangan larang-larang aku lagi," kata Anjani.

Aya yang merasa dirinya semakin bego diantara semuanya memilih untuk keluar dan berdiri bersama Agatha di luar ruangan.

"Apa yang terjadi ibu?" tanya Agatha khawatir. Aya mengedikkan bahunya.

"Aku nggak ngerti. Aku tunggu di sini aja."

"Maaf, ibu jadi tidak nyaman."

"Nggak apa apa, kamu nggak perlu merasa bersalah," balas Aya.

Tama membawa Anjani keluar. Mereka berjalan menuju lift. Setelah Tama dan Anjani masuk ke dalam lift. Aya masuk ke dalam ruangan suaminya. Dipta langsung menghampiri Aya dan mengatakan banyak kata maaf.

"Jangan minta maaf mulu kak. Ini tadi Bu Tri masak. Aku bawain buat kak Dipta."

"Anjani-"

"Aku nggak sakit hati kok tenang aja." Aya mengacungkan ibu jarinya.

"Aku pulang ya."

Dipta menahan tangan istrinya, "Makan bareng aja mau?"

"Sebenernya mau. Cuma tadi aku nyuci baju, belum aku jemur, takut hujan," balas Aya.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang