32. Perkataan Seorang Ibu

518 64 15
                                    

Sebuah bom bunuh diri di sebuah Villa, menghancurkan sebagian Villa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah bom bunuh diri di sebuah Villa, menghancurkan sebagian Villa.

Para korban yang ada di dalam tengah dievakuasi.

Korban tewas terdiri dari tujuh orang. Enam diantaranya mengalami luka bakar disekujur tubuh. Dan satu korban mengalami hancur di sebagian badan.

Berita hari ini, ledakan bom bunuh diri di sebuah Villa

Bom bunuh diri di sebuah Villa

Polisi sedang melakukan evakuasi di lokasi

Dalam waktu sekejap. Itu membuat siaran berita di televisi mendadak ramai. Banyak wartawan yang datang untuk meliput. Ambulance, mobil polisi, sirine keduanya bersahut-sahutan. Mengambil atensi dari warga sekitar.

Suara ledakan sangat keras membuat beberapa orang keluar dari kediaman masing-masing.

"Pradikta Dhanu Atmajaya," ucap salah satu polisi ketika mendapatkan sebuah kartu nama yang mereka temukan pada pakaian salah satu korban meninggal.

Mereka mengumpulkan semua identitas yang masih bisa dibaca dan dikumpulkan. Empat diantaranya sudah bisa dikenali lewat id card mereka. Termasuk dua satu pelayan, dua bodyguard dan Dikta.

Sementara tiga lainnya masih belum dapat dikenali.

"Pak, saya sempat melihat seorang perempuan rambut panjang masuk ke dalam Villa beberapa waktu lalu. Dia memakai masker, kacamata dan topi. Ia datang dari arah sana. Sepertinya ada mobil perempuan itu. Karena tadi saya juga melihat dia keluar dari dalam mobil itu," lapor salah satu warga. Polisi segera mengikuti warga tersebut.

Ia mendapati sebuah mobil dengan plat H.

"Sudah dipastikan ini benar milik korban?"

"Iya, Pak. Saya sangat yakin. Sebab saya melihat perempuan keluar dari mobil ini dan masuk sebelum ledakan."

"Bobol pintunya," suruh polisi itu pada rekannya.

Mereka menghancurkan kaca dan kemudian membuka kunci dari dalam.

Sebuah tas bermerk langsung mereka dapatkan. Dibukanya tas tersebut dan mereka mencari indentitas pemilik. Mereka mengambil kartu tanda penduduk pada dompet yang ada di dalam tas.

"Sonia Silvya Tarani."

"Mari kita hubungi keluarga terindentifikasi."

*****

Semua datang ke rumah sakit salah satu Kota Surabaya. Banyak sekali wartawan yang masih ingin meliput berita. Tangisan histeris Mama Sonia ketika mendapati tubuh anaknya sudah tak berbentuk sempurna. Tes DNA sudah dilakukan. Begitu pula dengan Dikta.

Kaki Dipta melemas melihat mayat kakaknya sendiri. Ayah dan Ibu histeris melihat putranya sudah tiada. Pilu hari ini mampu merobek seluruh pertahanan Dipta. Tama memegang lengan sepupunya.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Where stories live. Discover now