13. Jealousy

612 92 2
                                    

"SONIA!" pekik Dipta saat mendapati Sonia terjatuh dan meminta tolong

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"SONIA!" pekik Dipta saat mendapati Sonia terjatuh dan meminta tolong. Dipta juga mendapati Aya berdiri di depan kamar mandi dengan tatapan tertuju pada Sonia. Lebih mengherankan lagi, ia hanya diam di sana.

"IBU!AYAH!KAK DIKTA!" teriak Dipta memanggil semuanya.

"Tolong, Dipta. Sakithh," rintih Sonia sambil mencengkram erat lengan adik iparnya.

"Ada ap- astagfirullah Sonia!" teriak Ibu. Dan semuanya berkumpul untuk menolong wanita itu.

"Bawa ke rumah sakit!" suruh Ayah kepada Dikta yang membopong tubuh istrinya untuk masuk ke dalam mobil. Semua berlari keluar untuk ikut ke rumah sakit. Meninggalkan beberapa sanak saudara dan Dipta yang berjalan menuju Aya. Lelaki itu mencengkram erat lengan Aya dan menggeretnya masuk ke dalam kamar Dipta yang kebetulan berada di bawah.

Lelaki itu mengunci pintu kamarnya.

"Kamu ngapain di depan kamar mandi?" tanya Dipta. Tatapannya begitu tajam.

"A-aku."

"Kenapa kamu diam aja waktu Sonia minta tolong?!"

Mata Aya berkaca sambil menatap kedua mata suaminya yang benar-benar terlihat sangat marah.

"Aku mau nolong-"

"Tapi kenapa cuma diam!" selanya dengan nada naik satu oktaf membuat Aya sedikit tersentak.

"Apa jangan-jangan kamu yang-"

"Enggak! Kak Sonia jatuh sendiri! Dia jatuh dari tangga! Seenaknya aja kak Dipta nuduh aku!"

"Tapi kenapa kamu cuma diam aja Naraya?! Kalau kamu udah lihat kejadian Sonia dari sebelum jatuh! Harusnya kamu nolong dia dari awal! Kalau terjadi apa-apa sama Sonia dan bayinya gimana?!" sentak Dipta membuat Aya diam membisu.

"Tolong jangan terlalu mengutamakan ego kamu dan kebencianmu sama Sonia! Aku tau kamu nggak suka sama Sonia! Tapi tolong kalau ada kejadian kayak gini jangan tutup mata! Mau gimanapun juga Sonia itu keluarga kita Naraya!"

Dipta melepas cengkraman tangannya. Aya menunduk dan terisak.

"Maaf," satu kata itu keluar dari bibir Aya.

Dipta mengusap wajahnya dan menarik napas dalam. Ia jarang sekali marah seperti ini. Namun, Aya sudah memantik amarahnya kali ini. Mau bagaimanapun Sonia adalah kakak iparnya. Jika terjadi apapun pada bayi Sonia, bukan hanya Sonia yang akan sedih, seluruh keluarga akan merasa sedih.

Aya sebenarnya ingin membantu dengan segera. Namun sisi lain dari dirinya berkata tidak, mengingat kilas balik kejadian yang dilakukan oleh Sonia dan gengnya terhadap Aya saat SMA. Memang sudah lama, tapi lukanya belum sembuh dengan sempurna. Dan Naraya tidak akan pernah lupa.

"Ayo pulang," ajak Dipta. Aya masih diam dan hanya menurut.

Mereka keluar dari kamar dan Aliya langsung menghampiri kakaknya. Saat Aliya meraih tangan Aya. Aya menghempas pegangan Aliya begitu saja. Bukan hanya Aliya yang terkejut, tapi Dipta juga.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora