Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓

08. Payung Kuning

💛💛💛

Sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi. Kata Sonia kantornya ada di lantai tiga. Segera Aya masuk ke dalam dan bertemu dengan salah seorang staff yang memang menunggu Aya untuk itu.

"Naraya Gayatri?" tanya staff itu dan Aya mengangguk.

"Bisa masuk sekarang aja, yuk," ajak staff itu begitu ramah.

Naraya langsung menemui seorang yang memang mengelola management tersebut. Seorang laki-laki tampan yang sedikit memiliki tatapan tajam menatap Aya cukup lama hingga ia mengangguk-angguk.

"Duduk langsung aja. Nggak usah tegang ya," ucap staff yang tadi menemui Aya. Kini ia keluar dari ruangan.

"Adik ipar Sonia, betul?" tanyanya.

"Iya, p-pak," balas Aya.

"Oke. Udah pernah punya pengalaman sebelumnya?"

Aya menggeleng, "Belum, ini pertama kali bagi saya."

"Sudah tau kalau management kita sedang membutuhkan model pengganti sementara untuk Sonia?"

Aya mengangguk mantap.

"Sudah yakin dengan itu?"

Aya kembali mengangguk lebih mantap.

"Oke baik. Lusa kita akan coba pemotretan untuk produk kecantikan. Saya lihat kulit wajah kamu bagus. Tapi untuk pemotretan kali ini masih bergabung dengan yang lain. Saya mau melihat untuk pemula," jelas lelaki itu dan Aya mengangguk.

"Jangan terlalu kaku begitu. Santai saja," ucapnya yang tatapannya kini tidak setajam tadi.

"Aku belum kenalan ya sama kamu. Di sini nggak perlu terlalu kaku Naraya. Tadi saya sok keren aja gitu," tuturnya membuat Aya terkekeh.

"Oh ya. Panggil aku kak Harsya," ucap lelaki tampan itu. Dan Aya menjabat tangannya.

"Ngomong-ngomong kamu sama Sonia beneran adik ipar?" tanya Harsya sekali lagi. Aya mengangguk, "Iya pak, eh kak maksud aku."

"Sonia, dia sudah begitu terkenal."

"Iya, dia cantik," balas Aya.

"Aku agak kaget waktu Sonia pindah dari management dia yang lama ke management kita."

"Dari awal nggak di management ini kak?" tanya Aya mulai mengikuti alur pembicaraan.

"Management kita baru merintis karir sekitar dua tahun yang lalu. Waktu Sonia yang notabene model dengan banyak penawaran kita seakan dapat berlian yang emang nggak boleh disia-siakan."

Aya mengangguk-angguk guna memahami ucapan Harsya.

"Kak, tapi mau tanya."

"Tanya aja, Naraya."