25. Serenity

503 70 1
                                    


Aya segera menutup pintu dan tak menghiraukan ketukan pintu berulang serta panggilan dari Dikta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aya segera menutup pintu dan tak menghiraukan ketukan pintu berulang serta panggilan dari Dikta. Aya tidak mau bertemu dengan Dikta. Ia tidak mau melihat wajah lelaki itu apalagi berbicara dengannya. Tapi nampaknya lelaki itu tidak mau mengerti.

"Buka pintunya, Aya! Ayo bicara sebentar."

Ia mengunci pintu dan berdiri di belakang pintu sembari menyenderkan punggungnya.

"Aya! Kamu dengar aku?"

Dikta memang seorang laki-laki bajingan. Bukankah Sonia keguguran kemarin? Seharusnya ia berada di samping Sonia, bukan menemui wanita lain. Jika Aya menjadi Sonia, ia tidak akan mempertahankan pernikahan barang sebulan saja.

"Kamu pasti udah dengar kan perkataan Sonia kemarin? Aya tolong buka pintunya!"

Aya membuka ponsel dan menelpon security perumahan untuk mengusir Dikta dari rumahnya.

"Pak, tolong bantu saya menyuruh pergi orang yang mengetuk-ngetuk pintu rumah saya. Tolong, Pak."

"Baik, Bu Dipta. Saya ke sana sekarang."

"Pak! Jangan sendirian, tolong bawa orang lain juga."

"Siap, tunggu sebentar."

"Iya, terima kasih, Pak."

Dikta menendang pintu rumah itu dengan kesal. "Tolong buka pintunya Aya! Aku mau bicara baik-baik sama kamu!"

Security dan salah seorang laki-laki datang untuk menyuruh Dikta pergi dari rumah Aya.

"Permisi, Pak. Anda mengganggu ketentraman pemilik rumah, bisa tolong anda pergi?" tanya security baik-baik. Dikta tidak merespon ucapannya.

"Aya! Buka pintunya Aya!"

Terpaksa security dan temannya menarik paksa tangan Dikta. Akan tetapi Dikta menghempaskan begitu saja dan melenggang dengan penuh amarah. Ia mengirimkan pesan pada Aya sebelum masuk ke dalam mobil putihnya.

Dikta
Aku udah coba buat bicara baik² sama kamu. Tapi sepertinya kamu butuh cara yang kasar

Aya membaca pesan itu dan langsung memblokir nomor Dikta.

***

"Nggak lolos ya?" Aya merengut saat mengetahui bahwa audisi aktingnya tidak lolos.

"Jangan sedih gitu," kata Lingga.

"Huh, yaudah deh. Namanya juga coba-coba. Siapa tau aja ya kan? Oh ya habis ini aku bisa langsung pulang kan, mas Lingga?"

"Jujur aja, lebih baik panggil nama aku aja. Lingga, itu lebih baik. Biar kita terasa lebih akrab aja, Naraya," suruh Lingga membuat Aya tertawa, "Iya, Lingga."

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang