10. Pesan Dari Mahesa

524 89 4
                                    

Pukul satu dini hari Naraya terbangun dan menyalakan lampu tidur di sebelah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul satu dini hari Naraya terbangun dan menyalakan lampu tidur di sebelah. Ia melirik ke arah Dipta yang juga sudah terlelap di sampingnya. Gadis itu kelaparan. Mengingat tadi belum makan malam. Mana pakai acara ngambek segala.

Aya menggaruk-garuk pipinya dan berpikir keras. Pasti ruangan di bawah sudah dimatikan lampunya oleh Dipta.

Gadis itu menguap dan membuka ponselnya. Banyak notifikasi yang masuk. Tetapi Aya sedang tidak mau main ponsel tengah malam. Di pikirannya adalah bagaimana rasanya menghilangkan lapar ini, jika tidak nanti dia bisa begadang sampai pagi. Besok kan dia harus datang lagi ke Majesty untuk pemotretan kedua.

Menyerah dengan ucapannya. Aya menusuk-nusuk lengan Dipta dengan ragu.

"Kak," ucap Aya pelan.

"Kak Dipta."

Dipta tidak bergerak sama sekali.

Aya mengguncang lengan Dipta dan pada akhirnya lelaki itu membuka matanya yang sangat berat, "Kenapa?" tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Laper."

"Ini jam berapa?" tanya Dipta yang kini mendudukkan dirinya.

"Satu."

"Kenapa nggak besok aja lapernya?" tanya Dipta dengan mata memejam kembali.

"Nggak tau. Nggak bisa diajak kompromi soalnya."

Dipta menunjuk pipinya. Dan Aya mengikuti dengan tatapan penuh tanda tanya, "Apa gini-gini kak?"

"Cium dulu."

Naraya mendelik dan menggeleng, "Eh? Nggak mau!"

"Oke." Dipta memposisikan diri untuk tidur lagi.

"Kak!"

"Nggak mau sih."

Aya memasang wajah juteknya lagi dengan bibir yang mengerucut gemas.

"Di dunia itu nggak ada yang gratis istri," gumam Dipta.

Perut Aya berbunyi dan Aya menunduk lesu. Mencium pipi Dipta sebagai bayaran untuk mengantarnya ke bawah. Jika Dipta bukan suaminya, sudah Aya smackdown sampai Afrika.

Aya dengan berat hati mendekatkan wajahnya ke wajah Dipta. Satu buah ciuman singkat di pipi Dipta dapatkan. Lelaki itu sukses membuka mata dan tersenyum lebar. Sementara Aya sudah berdiri dan melipat tangan di dada.

"Udah kan."

"Belum. Belum dua kali."

"Kak~" rengek Aya menahan malu. Ngelunjak dia minta dua kali.

Dipta bangun dan menyalakan lampu kamar, "Ayo."

Aya mengekor dan ia menubruk punggung Dipta saat suaminya sengaja berhenti mendadak. Kemudian mereka melanjutkan langkah kembali menuju dapur.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Where stories live. Discover now