21. Permintaan Naraya

572 74 12
                                    

Sebelumnya, maaf klo ada typo ya

Padahal baru kemarin Mama masih sehat dan datang ke rumahnya dengan ceria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Padahal baru kemarin Mama masih sehat dan datang ke rumahnya dengan ceria. Kini Mama terlihat menyedihkan dengan banyak alat terpasang di tubuhnya. Papa bilang pembuluh darah Mama pecah.

Saat Aliya menelpon malam itu, Aya dan Dipta memutuskan untuk berangkat ke Jogja saat itu juga.

Kini Aya duduk di depan ruangan Mama. Perasaannya begitu sakit melihat Mama terbujur tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Air matanya masih mengalir. Aya akan sangat menyalahkan dirinya jika sesuatu terjadi pada Mama. Ia tidak akan memaafkan dirinya untuk hal itu.

Mungkin Mama banyak mengekang dan meminta ini itu. Kendati demikian, tanpa Mama, Aya bukanlah siapa-siapa. Mau sekolot apapun Mama, Aya tetap akan menomor satukan Mama perihal cinta yang ada di dalam hatinya.

Dipta merengkuh bahu Aya. Mengelusnya pelan dan berkata, "Semua bakal baik-baik aja, Aya." untuk membuat perasaan Aya lebih tenang. Biarpun begitu, tetap saja. Perasaan Aya yang berantakan malam ini tak bisa tenang hanya dengan usapan ataupun perkataan. Sebab hal itu tak akan bisa membuat Mama sembuh satu detik berikutnya.

"Nduk, ini sudah malam. Kamu, Dipta sama Aliya pulang dulu aja. Papa yang akan nemenin Mama di sini," suruh Papa. Aya dan Aliya jelas menolak. Mereka siap untuk menunggu Mama sampai Mama sembuh. Demikian dengan Dipta yang akan menemani sang istri.

"Nggak, Pa. Aku mau nunggu Mama." Aliya tetap bersikeras dan merapatkan duduknya.

"Nduk, besok kamu kuliah. Aya juga nanti kecapekan. Nanti kalau ada sesuatu Papa bakal hubungi kalian cepat-cepat." Papa kembali memberi paham pada kedua anak perempuannya.

"Dipta, tolong bawa mereka pulang ya," suruh Papa. Dipta mengangguk.

Aya, Aliya dan Dipta memilih untuk pulang dan akan datang lagi besok. Terlebih lagi badan Aya juga sudah memberi sinyal bahwa ia benar-benar lelah malam ini.

***

Aya duduk menyandarkan punggungnya di atas kasur. Tatapan sendunya begitu tersorot hingga Dipta memilih duduk di hadapan istrinya.

"Kita berdoa sama-sama. Pasti Mama bakal baik-baik aja. Oh ya, kamu nggak merasa laper gitu?" tanya Dipta mencoba menghibur Aya.

"Orang lagi sedih malah ditanyain laper. Udah nggak nafsu buat makan."

Dipta tersenyum, "Tapi aku laper banget. Tiba-tiba pengen makan nugget gosong yang kamu goreng."

"Jangan bikin aku erosi ya malem-malem kak."

"Emosi cinta. Lucu banget lawaknya," kata Dipta.

"Apaan si. Emang lagi emosi malah dibilang ngelucu. Typo aja itu mulut aku."

"Mau tau nggak caranya gimana supaya kalau ngomong nggak typo?" tanya Dipta. Aya mengerjakan matanya. Memang bisa? Ada-ada saja.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Where stories live. Discover now