03. Ajakan Gila

892 130 21
                                    

Kalau ada typo maafkan ya💛

Aya sembunyi di belakang Dipta sambil berpegangan tangan erat seperti seorang anak yang takut lepas dari ayahnya saat ke sebuah perayaan seperti pasar malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aya sembunyi di belakang Dipta sambil berpegangan tangan erat seperti seorang anak yang takut lepas dari ayahnya saat ke sebuah perayaan seperti pasar malam. Di depan Aya dan Dipta udah ada Dikta dan Sonia yang berdiri sambil lempar senyuman ke arah mereka.

Sebenarnya Aya males banget datang ke rumah mamanya Sonia. Tapi kata Dipta datang aja karena mereka juga udah jadi saudara. Ya walaupun Aya harus makan ati setiap lihat wajah Dikta.

"Aya! Aku seneng banget kamu udah datang." Sonia menghampiri Aya dan memeluk Aya begitu erat. Rasanya Aya mau Jambak Sonia tapi Sonia lagi hamil dan nggak mungkin juga Aya membuat kerusuhan di rumah orang.

Terlebih lagi tatapan Dikta yang seakan-akan meledek Aya bahwa Dikta sudah jauh lebih bahagia daripada dirinya. Jika kemarin Aya membenci Sonia maka hari ini Aya juga akan membenci Dikta.

"Ayo masuk," ajak Sonia, tapi suara mamanya Sonia buat Aya menghentikan langkah.

"Eits! Cuci tangan dulu. Kamu juga Sonia. Kamu lagi hamil, nggak baik pegang-pegang orang yang habis dari luar kalau orangnya belum cuci tangan." seperti Mak lampir. Aya sudah ancang-ancang mau ngajak baku hantam mamanya Sonia. Tapi Aya masih bisa menahannya karena ada suami yang menjadi benteng pertahanan dia.

"Maaf Tante. Ayo sayang kita cuci tangan dulu," ajak Dipta sambil menggandeng tangan Aya ke wastafel yang terbuat dari batu alam yang disediakan di sebelah kolam ikan.

Aya cukup terkejut saat Dipta memanggilnya sayang. Kurang terbiasa aja sebenarnya. Padahal saat berpacaran dengan Dikta pasti panggilan sayang tidak pernah absen setiap harinya.

Mereka masuk setelahnya dan mereka langsung saja diajak oleh mamanya Sonia ke meja makan yang udah banyak makanan enak di sana.

"Aya makan yang banyak sini. Ini Sonia sama Tante yang masak. Kamu bisa masak kan? Bisa nggak Dipta?" tanya mamanya Sonia pada Dipta.

"Nggak bisa Tante," balas Aya ketus.

"Hah? Yang bener kamu?" tanya wanita itu lagi.

"Iya." biarlah wanita itu tau sekalian.

"Kamu gimana sih Dipta. Coba contoh Sonia, dia bisa masak padahal nggak pernah Tante ajarin. Jadi Dikta sering makan enak di rumah. Jangan-jangan kalian di rumah kemarin nggak makan lagi dan beli di luar? Tante bilangin ya, makanan di luar itu banyak yang nggak sehat loh," jelas wanita bernama Sarah itu.

Dipta melirik Aya yang hanya diam sambil memasang telinga untuk menerima semua perkataan Sarah.

"Jadi perempuan itu harus bisa masak. Masih bisa lah belajar, dan itu wajib," ucap Sarah dan mendapat teguran dari Sonia, "Mama udah. Mendingan kita makan aja dulu. Udah pada laper kan?"

"Dikit aja. Aku nggak mood," bisik Aya pada Dipta saat Dipta membantu mengambilkan nasi dan lauk.

"Udah segitu aja," ujar Aya.

Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓Where stories live. Discover now