~ 14 TAWURAN ~

1.8K 137 1
                                    

Tentang sebuah kesetiaan yang tak akan bisa dibeli oleh kesenangan

______________

______

__

Happy reading
Tandai typo

Sudah bisa dipastikan Kiara absen lagi tuk bekerja dikarenakan kakinya yang belum bisa digerakkan sama sekali. Setelah memastikan Kiara masuk kedalam rumah nya Varo bersiap siap menghidupkan mesin motornya namun hal itu didahului oleh motor lain yang tiba tiba menghalanginya

Seorang pemuda membuka helm full face nya di hadapan Varo memperlihatkan wajahnya yang bak melihat cerminan dirinya sendiri, yah itu Verren kembarannya

"Eh bang Verren kok disini? "

Verren berdehem merespon. Dari pandangan Varo sendiri Verren itu sebenarnya dulu sama sepertinya yah walaupun nggak polos juga tapi lebih ceria dari sekarang? Sampai sesuatu menimpa kehidupan mereka berdua?

Verren mengeluarkan handphone milik Varo yang ketinggalan tadi di kelas

"Mama nelpon"

"Kok nggak diangkat aja? " Verren memilih diam ia tahu Varo mengetahui alasannya,itu hanyalah sebuah basa basi semata

Hanya sekali panggilan sambungan itu lantas tersambung. Verren tidak terlalu memperhatikan intraksi kedua orang itu yang tersambung oleh via whatsapp sampai Varo memutuskan sambungan itu

"Mama bilang mau mampir nanti malam" terlihat jelas raut bahagia dari Varo saat mengatakannya, lain dari Verren yang tetap datar seperti biasanya

"Katanya kita diajak makan bareng"

"Kita? " air wajah Verren berubah drastis mendengarnya

"Lo aja" lanjutnya membetulkan dan itu memang benar adanya karena Varo memang berbohong soal itu

"Tapi apa salahnya bang Verren juga datang? Mama pasti seneng lagian kita udah jarang ngumpul kek gini"

Verren menebalkan telinganya kembali memasang  helmnya sebelum pergi ia kembali buka suara

"Jauhin Kiara" titahnya tiba-tiba

Alis Varo menukik seakan bertanya kenapa?

"Varo cuman bantuin Kiara tadi , kakinya keseleo abis dibully sama Mi..

"Bukan urusan lo" potong Verren cepat

Verren meninggalkan Varo yang berada dalam mode bingung sekalipun mereka kembar Varo tak pernah bisa menebak isi pikiran saudaranya itu

Ting

Satu notif masuk di handphone nya

* Bang Diego ketjeh😎 *

Cil, buruan kesini geng Triox  nyerang ajak sekalian si kulkas handphone nya kagak aktif

Buru buru Varo mengirimkan pesan singkat pada verren kemudian bergegas ke markas

Xander (End) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ