~ 23 HAPPY OR SAD? ~

1.5K 149 15
                                    

Pakabar brey?

Masih ngikutin cerita ini?

Sesuai janji komen terbaik part sebelumnya jatuh pada akun

SumayyahAnjalise
Thanks juga buat komen komen yang lain


Jangan merusak hari ini dengan memikirkan hal buruk yang terjadi kemarin

_____________

______

__

Happy reading
Tandai typo

Seorang pemuda dengan baju pasien yang melekat ditubuhnya berjalan santai di lobi rumah sakit mencari disetiap bilik kamar yang berjejer disepanjang lobi tersebut seseorang yang sedaritadi menghantui pikirannya padahal ia baru saja mendapatkan perawatan intensif terkait pinggangnya yang mendapat beberapa jahitan akibat tusukan tadi.

Xander pemuda itu melepas kasar tali infus yang masih tertancap ditangannya dengan sekali tarikan, sungguh sangat merepotkan membawa benda itu kemana mana.

Kedua tangannya yang dimasukkan kedalam sqku celananya serta beberapa luka yang terpatri di wajah tegas milik Xander kini menjadi pusat perhatian orang orang yang berlalu lalang  bahkan, tak jarang beberapa suster muda yang ada disana melemparkan senyuman manis padanya

"Permisi kak boleh minta nomornya nggak?" Seorang gadis berambut pirang datang mendekati Xander

Memilih tak menggubrisnya Xander berniat meninggalkannya namun tak kalah cepat dari gerakan gadis itu yang langsung menghadangnya

"Yah boleh ya kak pliss"

"Nggak"

"Nggak di save balik juga gapa..

"Gue udah punya pacar. Jelas?!" Tekan Xander

Tanpa menunggu jawaban gadis itu, Xander melengos begitu saja, sungguh moodnya jadi hancur karena bertemu cewek ganjen itu

Setelah beberapa menit berjalan tanpa arah langkah pemuda itu terhenti tepat di taman belakang rumah sakit itu ketika netra matanya menangkap seorang gadis yang berpakaian sama dengannya duduk seorang diri dikursi taman yang ada disana menikmati semilir angin malam kala itu

Xander mempercepat langkahnya menghiraukan perutnya yang terasa perih disana, perasaannya kalut namun tatapannya justru menajam

"Lo kayaknya seneng banget buat gue khawatir?"

Kiara mendongak dan mendapati Xander telah berdiri dihadapannya hingga dari pandangan Xander sendiri terlihatlah wajah pucat gadis itu mengalami lebam dipipinya tak ketinggalan kain perban yang tertempel di dahinya.

Tangan Xander mengepal marah melihatnya, sebenarnya ia marah pada orang yang telah berani melakukan hal itu pada Kiara namun karena tak bisa mengontrol emosinya ia justru meluapkannya pada Kiara

Xander (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang