Pakabar brey?
Masih ngikutin cerita ini?
Tinggalkan jejak kalian
Sesuai janji komen terbaik part sebelumnya jatuh pada akun
Thanks juga buat komen komen yang lain
●
●
●
Happy reading
Tandai typo________________
_______
__
Percayalah terkadang kejahatan itu akan muncul sebagai kerinduan
Saat ini para inti geng Rovier berada di kamar inap Kiara, tentunya karena kemauan Xander entah kenapa dengan ketua mereka itu yang seakan tak mau pisah dari Kiara?
Mereka semua fokus menatap layar monitor laptop Verren sedang pemuda itu sendiri memilih menjauh dan duduk menyendiri di sofa yang disediakan di kamar itu dengan headset yang menyumbat kedua telinganya.
Xander menggigit bibir bawahnya tipis terlihat alisnya sedikit menukik menggambarkan kalau pemuda itu tengah berpikir keras melihat ada 2 vidio yang berhasil mereka dapatkan disana. Pertama vidio yang pernah ditunjukkan oleh Verren waktu itu yakni seorang berjaket hitam misterius masuk kedalam markas geng Triox sedang vidio kedua, lagi lagi si misterius berjaket hitam itu terlihat membekap mulut Kiara disaat kejadian tawuran itu.
"Tuh si blacky ada dua yah?" Tanya Diego yang tersadar kalau body kedua orang itu berbeda disetiap vidio
"Blacky?" Beo Edgar
"Ho-oh mereka kan pada item item kek gitu , gue kasi aja nama mereka blacky" jawab Diego
Daripada diperpanjang mereka memilih mengiyakannya saja.
"Kemungkinan besar, tapi bisa jadi mereka lebih" ucap Kenzo
"Alih-alih menangkap Leon mulai sekarang kita harus lebih fokus sama tuh blacky" sambung Xander memberi kesimpulan sekaligus sadar tak sadar mengikuti panggilan Diego tadi
Sedangkan Kiara yang juga ikut memperhatikan jalan topik pembicaraan mereka berulang kali menatap bergantian layar monitor dan juga Verren yang duduk anteng disana. Casual pakaian yang si blacky itu kenakan tak ada bedanya dengan pakaian Verren?
Melihat Verren yang sangat fokus pada gawai nya membuat Diego mendekati juniornya itu dan tanpa permisi menarik salah satu headset yang Verren gunakan "Denger apaan?" tanya Diego hendak memasukkan headset itu ke telinganya.
Set! Verren merebut cepat headset itu sebelum Diego berhasil mendengarnya kemudian menekan sesuatu di ponselnya.
"Bukan apa apa"
YOU ARE READING
Xander (End)
Teen Fiction(Budayakan follow sebelum membaca okeee💖💖) Dunia ini di penuhi ujian dan kau termasuk salah satu dari soalnya " NGGAKK!! " " Cuman terima doang apa susahnya sih? " " Lah? Kok kamu yang ngegas? " " Makanya terima! " " Harus berapa kali aku bilang...